kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 16.070   -65,00   -0,41%
  • IDX 7.158   -100,90   -1,39%
  • KOMPAS100 1.073   -23,02   -2,10%
  • LQ45 842   -19,41   -2,25%
  • ISSI 218   -3,19   -1,44%
  • IDX30 430   -10,60   -2,41%
  • IDXHIDIV20 518   -12,61   -2,38%
  • IDX80 122   -2,72   -2,18%
  • IDXV30 127   -3,54   -2,71%
  • IDXQ30 143   -3,34   -2,28%

Cermati Rekomendasi Saham BBRI, Dividen Interim Naik 61% dari Tahun Lalu


Selasa, 17 Desember 2024 / 08:10 WIB
Cermati Rekomendasi Saham BBRI, Dividen Interim Naik 61% dari Tahun Lalu
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan gedung dekat logo Bank Rakyat Indonesia (kode saham : BBRI) di Jakarta. BBRI sedang mempersiapkan pembagian dividen interim tahun 2024. Dibandingkan tahun lalu, kenaikannya mencapai 61%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/09/2024


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Nilai pembagian dividen interim PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang senilai Rp 135 per lembar saham, melebihi ekspekstasi para analis sebelumnya.

Pasalnya, nilai dividen interim tersebut lebih tinggi 61% dibandingkan dividen interim yang dibagikan oleh BBRI pada Desember 2023 sebesar Rp 84 per saham. Sejalan dengan itu tren pergerakan saham bank wong cilik ini juga menguat 1,92% pada penutupan perdagangan Senin (16/12) dan ditutup di Harga Rp 4.250

BBRI pada Senin (16/12) telah mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 senilai Rp 135 per lembar saham, atau setara 45% dividend payout ratio dari perolehan laba bersih BBRI di sembilan bulan pertama tahun 2024 yang sebesar Rp 45,06 triliun.

Adapun tanggal cum dividen ditetapkan pada 24 Desember 2024, dengan pembayaran dividen dijadwalkan pada 15 Januari 2025.

Baca Juga: BRI Bagi Dividen Interim, Pemerintah Dapat Jatah Rp 10,88 Triliun

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya menyatakan, dividen interim yang diumumkan BBRI tersebut melebihi ekspektasinya. Berdasarkan perhitungannya, imbal hasil dividen interim mencapai 3,2%, dengan rasio pembayaran diperkirakan sekitar 45% dari laba di sembilan bulan pertama tahun 2024. Sebagai perbandingan, rasio pembayaran dividen interim tahun 2023 adalah 29% dari laba sembilan bulan pertama tahun 2023.

"Untuk full year 2024, kami memperkirakan rasio pembayaran setahun penuh sebesar 80%, yang berarti estimasi dividen setahun penuh sebesar Rp325 per saham, yang menawarkan total imbal hasil dividen sekitar 8%," ungkapnya kepada Kontan, Senin (16/12).

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta juga menilai dividen yield BBRI menarik bagi investor saham. Ia juga menyebut pengumuman dividen interim tersebut mencerminkan komitmen dan konsistensi BBRI dalam membagikan dividen bagi para investor dan pelaku pasar.

"Tentunya ini akan menjadi pemanis bagi pergerakan harga saham BBRI yang sudah berpotensi masuk ke fase akumulasi. Di sisi lain dividen ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan bagi para pelaku investor terkait dengan komitmen good governance yang diterapkan oleh BRI," ungkapnya kepada Kontan, Senin (16/12).

Baca Juga: Hadiah Akhir Tahun, BRI Bakal Bagikan Dividen Interim Rp 135 Per Saham

Nafan merekomendasikan acumulative buy untuk saham BBRI dengan target harga di kisaran Rp 4.430 sampai dengan Rp 6.550

Sebagai informasi, dalam laporan riset RHB Sekuritas, laba bersih BRI secara bank only per Oktober tercatat turun 8,2% YoY menjadi Rp4,1 triliun. Menurut Andrey, ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya operasional dan provisi. Meskipun terjadi penurunan bulanan.

Laba kumulatif pada sepuluh bulan pertama 2024 tumbuh 5,3% YoY menjadi Rp45,7 triliun atau 74% dari dari estimasi setahun penuh grup, sedikit lebih tinggi dari tren historis. Sebagai perbandingan, Laba sampai Oktober 2023 mencapai 72% dari laba setahun penuh pada tahun sebelumnya.

 

Sementara itu pertumbuhan kredit dan pergeseran portofolio berdampak pada pendapatan bunga bersih (NII) dan margin bunga bersih (NIM) di bulan Oktober. 

Pendapatan bunga menunjukkan pertumbuhan yang kuat secara yoy, namun NII turun 2,6% MoM, yang mencerminkan sedikit penurunan NIM menjadi 6,35% di sepuluh bulan pertama 2024, lebih rendah dibandingkan sembilan bulan pertama 2024 yang tumbuh 6,43%. 

Analis menilai hal ini kemungkinan besar didorong oleh pergeseran bauran portofolio kredit, dimana kredit korporasi tumbuh lebih cepat dibandingkan kredit mikro yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. 

Pertumbuhan kredit di bulan Oktober naik 0,8% MoM atau tumbuh 6,4% YoY. masih di bawah target manajemen untuk setahun penuh sebesar 10-12%, dengan rencana untuk mempercepat penyaluran kredit di bulan-bulan yang tersisa di tahun ini.

Selanjutnya: Sah! PPN 12% Resmi Berlaku 1 Januari 2025, Ini Barang dan Jasa yang Dikecualikan

Menarik Dibaca: IHSG Berpeluang Naik, Cek 6 Pilihan Ide Trading dari BNI Sekuritas Hari Ini (17/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×