Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), perusahaan pengelola ritel Guardian dan IKEA, mencatat pendapatan sebesar Rp 4,54 triliun sepanjang tahun 2024. Angka ini tumbuh 3,56% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,38 triliun.
Meskipun masih mencatatkan kerugian, HERO berhasil menekan rugi tahun berjalan menjadi Rp 5,85 miliar pada 2024, menyusut hingga 95,77% dari rugi Rp 132,16 miliar di tahun 2023.
Baca Juga: DFI Retail Nusantar (HERO) Bukukan Pendapatan Rp 4,54 Triliun pada 2024
Presiden Direktur PT DFI Retail Nusantara Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo menyatakan bahwa perbaikan kinerja keuangan HERO pada 2024 didorong oleh pertumbuhan penjualan dan peningkatan laba dari bisnis Guardian.
Namun, bisnis IKEA mengalami tekanan akibat menurunnya permintaan furnitur rumah tangga.
"Secara keseluruhan, perseroan berhasil mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Hadrianus dalam keterbukaan informasi, Kamis (13/3).
Hadrianus merinci bahwa bisnis Guardian mencatat pertumbuhan penjualan dan laba dua digit, didorong oleh peningkatan volume penjualan serta meningkatnya jumlah pengunjung di mal-mal premium dan destinasi wisata.
Sebaliknya, IKEA masih menghadapi tantangan akibat lemahnya permintaan furnitur rumah tangga.
Meski demikian, upaya efisiensi biaya membantu memperbaiki hasil operasional. IKEA tetap fokus pada peningkatan daya tarik toko, optimalisasi tata letak, dan penyempurnaan alat belanja guna mendorong pertumbuhan penjualan.
Baca Juga: HERO Umbar Promo dan Diskon pada Bulan Ramadan, Ada yang Sampai 80%
Prospek HERO ke Depan
Hadrianus memperkirakan bahwa bisnis kesehatan dan kecantikan akan mempertahankan momentum positifnya, meskipun pemulihan sektor furnitur rumah tangga masih penuh ketidakpastian.
Dengan strategi yang lebih fokus, HERO optimistis dapat mendorong pertumbuhan jangka menengah hingga panjang secara berkelanjutan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menilai bahwa HERO sebaiknya lebih memprioritaskan bisnis Guardian karena prospek yang lebih cerah.
"Hemat saya, fokus ke Guardian saja dulu untuk memperkuat kinerja top line, sehingga nanti bottom line-nya bisa membaik secara bertahap," ujar analis tersebut pada Jumat (14/3).
Baca Juga: Simak Strategi DFI Retail (HERO) Genjot Kinerja di Tahun 2025
Ia juga menambahkan bahwa permintaan produk kesehatan masih tinggi, sehingga peluang pertumbuhan Guardian tetap besar. Namun, ia belum merekomendasikan saham HERO karena dinilai kurang likuid.
Pada penutupan perdagangan Jumat (14/3), harga saham HERO berada di level Rp 464 per saham, melemah 1,28% dalam sehari. Secara tahun berjalan, harga saham HERO turun 17,88%.
Selanjutnya: Sertijab Kadin,Arsjad Rasjid Tekankan Gotong Royong Pebisnis Jaga Pertumbuhan Ekonomi
Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News