kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,54   1,00%
  • KOMPAS100 1.055   14,86   1,43%
  • LQ45 830   12,77   1,56%
  • ISSI 214   1,32   0,62%
  • IDX30 423   7,30   1,75%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 120   1,70   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Cermati Outlook Sektor Batubara pada 2024 dari Trimegah Sekuritas


Rabu, 13 Desember 2023 / 11:23 WIB
Cermati Outlook Sektor Batubara pada 2024 dari Trimegah Sekuritas
ILUSTRASI. Sejumlah truk memindahkan batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024). Begini outlook sektor Batubara tahun depan menurut Trimegah Sekuritas.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Outlook komoditas batubara tahun depan diproyeksi masih cukup prospektif, dengan adanya sejumlah katalis. Salah satunya datang dari India, sebagai konsumen batubara terbesar di dunia setelah China.

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus mengatakan, persediaan batubara di India  untuk keperluan pembangkit listrik berada pada tingkat pasokan yang hanya cukup  untuk 9 hari, menurun 37% dibandingkan rata-rata pasokan dalam 5 tahun terakhir.

Penurunan ini terjadi menyusul tingginya tingkat konsumsi batubara dan lesunya produksi pada musim penghujan.

Baca Juga: Begini Proyeksi Harga Komoditas Energi Jelang Akhir Tahun

Willinoy menilai, ada kemungkinan besar India akan terus menambah persediaan batubaranya sebagai persiapan menghadapi periode puncak penggunaan pembangkit listrik, yang biasanya terjadi pada bulan Mei.

Di sisi lain, persediaan batubara China mencapai 36,5 juta ton, meningkat sebesar 12% dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir. Tingkat impor di Negeri Tirai Bambu tersebut sudah mulai normal.

Oleh karena itu, Trimegah memperkirakan India akan memainkan peran penting dalam mendorong pasokan batubara global dalam jangka pendek.

India, sebagian besar mengimpor batubara dengan nilai kalori atau caloric value (CV) lebih rendah dibandingkan China. Hal ini sejalan dengan tren harga batubara dengan nilai kalori yang lebih rendah  yang menunjukkan tren positif, sementara harga batubara dengan nilai kalori yang lebih tinggi  justru melemah.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Ramal Harga Batubara Tak Banyak Berubah pada Tahun Depan

Di sisi lain, komoditas gas yang merupakan substitusi batubara, diperkirakan harganya akan tetap tinggi selama periode musim dingin di negara belahan bumi utara.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×