Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum mengincar peningkatan penjualan di tahun 2023.
Hal itu sejalan dengan meningkatnya konsumsi tepung terigu. Menurut catatan World Instant Noodles Association (WINA) yang diupdate per 13 Mei 2022, konsumsi mi instan di Indonesia meningkat menjadi 13,270 miliar bungkus di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,640 miliar bungkus.
“Kita melihat bahwa peningkatan konsumsi tepung terigu di Indonesia terus berlanjut, seiring dengan tren konsumsinya yang semakin banyak memasukkan makanan berbahan tepung terigu sebagai menu utama sehari-hari. Kami melihat ini adalah peluang pasar yang harus ditangkap untuk meningkatkan penjualan TRGU,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan melalui keterangan resmi, Sabtu (25/2).
Perseroan juga mulai menjalankan lini bisnis impor dan perdagangan bahan pakan ternak oleh anak perusahaan PT Agristar Grain Industry (AGY). Hal itu dimulai lewat pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan masih berlangsung.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2023, Wika Beton (WTON) Kejar Kontrak Baru Rp 8,66 Triliun
“Perseroan telah menyewa gudang sehingga bisa mulai menjalankan bisnis bahan pakan ternak tersebut lebih cepat dari rencana,” tuturnya.
Ekspansi TRGU ke dalam bisnis bahan pakan ternak melengkapi lini produk bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard) dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/Soybean Meal) dan DDGS (distillers dried grains with solubles).
Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak AGY yang terletak di Cilegon ditargetkan rampung pada kuartal I 2023.
“Sehingga bisa beroperasi secara komersial pada kuartal II-2023,” jelasnya.
Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO). Di mana pada bulan Juli 2022 TRGU berhasil meraih Rp 315 miliar melalui IPO. Sesuai janji Perseroan dalam prospektus, sekitar 33,33% dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News