kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,72   -11,79   -1.28%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cek Rekomendasi Saham untuk UNVR dan MYOR dari Analis NH Korindo Sekuritas


Senin, 31 Juli 2023 / 22:42 WIB
Cek Rekomendasi Saham untuk UNVR dan MYOR dari Analis NH Korindo Sekuritas
ILUSTRASI. Penjualan produk Unilever di supermarket, Jakarta Selatan, Senin (08/02).? KONTAN/Baihaki/08/02/2021


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sektor konsumer diprediksi akan mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2023 di topang dengan pulihnya daya beli masyarakat.

Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania berharap, kinerja emiten konsumer akan mencatatkan kinerja yang membaik di tengah pemulihan ekonomi ini pada semester I-2023.

"Kita lihat penjualan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada semester 1 2023 terkontraksi namun tahun ini Perseroan masih optimis akan mencatatkan kinerja yang lebih baik. Sementara penjualan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) pada semester 1 2023 juga tercatat tumbuh yang tentunya merupakan katalis positif bagi emiten ini," Jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (31/7).

Cindy menyampaikan pada semester I-2023, UNVR membukukan penjualan yang lebih rendah yaitu Rp 20,3 triliun atau turun 5,5% year on year (YoY) dan semua segmen kompak mengalami penurunan.

Sementara secara kuartalan, penjualan tercatat Rp 9,7 triliun pada kuartal II-2023 atau turun 8,7% (QoQ) dan 8,8% YoY akibat turunnya volume penjualan dan harga jual.

Baca Juga: Emiten Konsumer Grup Salim: INDF dan ICBP Tumbuh Positif di Semester I/2023

Adapun, penjualan domestik berkontribusi 97% terhadap penjualan mengalami penurunan sebesar 4,7% pada enam bulan pertama 2023 dengan segmen Home & Personal Care tercatat Rp 12,8 triliun atau turun 6,5% YoY diikuti oleh segmen Food & Refreshment tercatat Rp 6,8 triliun atau turun 1,2% YoY.

Sementara laba usaha terkontraksi 19,1% YoY sepanjang semester I-2023 menjadi Rp 3,6 triliun diikuti oleh laba bersih yang belum mampu tumbuh dengan mencatatkan penurunan sebesar 19,6% YoY menjadi Rp 2,8 triliun.

Adapun secara kuartalan, UNVR membukukan laba usaha sebesar Rp 1,8 triliun atau turun 4,7% QoQ dan 4,0% YoY dan laba bersih tercatat Rp 1,4 triliun atau turun 3,6% QoQ dan 3,9% YoY.

Cindy menyampaikan pada kuartal II-2023, penjualan UNVR masih terkena dampak penutupan dari beberapa pemain B2B dan B2B e-Commerce.

Namun sebagai catatan, sepanjang enam bulan pertama 2023 UNVR mampu meningkatkan pangsa volume di pasar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Peningkatan ini didukung oleh kategori utama seperti Oral Care, Skin Cleansing, Soy Sauce, Soup Stock, Dishwash dan Fabric Cleansing," Jelasnya.

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Serap Capex 1,5% dari Penjualan di Semester I/2023

Cindy menyampaikan dalam melakukan ekspansi pada portofolionya, kontribusi pada premium segmen UNVR berhasil meningkat lebih dari 27% dari penjualan domestik di kuartal II-2023.

Adapun dari segmen value, UNVR telah meluncurkan dua brand di bawah Dishwash dan Skin Cleansing pada kuartal I-2023.

Cindy menyampaikan, sentimen positif yang dapat mempengaruhi kinerja emiten konsumer berasal dari meningkatnya daya beli masyarakat dan diharapkan akan meningkatkan penjualan emiten.

Sementara, sentimen negatif berasal dari melemahnya permintaan produk, adanya downtrading ke produk yang lebih rendah, serta kenaikan harga bahan baku sehingga menyebabkan emiten mau tidak mau harus menaikan harga jual rata-ratanya.

Cindy merekomendasikan overweight untuk saham UNVR dengan target harga Rp 4.200 dan beli untuk saham MYOR dengan target harga Rp 3.200.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×