CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Cegah peretasan aset kripto, simak tips bagi investor berikut


Kamis, 12 Agustus 2021 / 16:04 WIB
Cegah peretasan aset kripto, simak tips bagi investor berikut
ILUSTRASI. Mata uang kripto.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencurian aset kripto terbesar sepanjang masa terjadi Rabu (11/8). Peretas berhasil membobol aset kripto sebesar US$ 613 juta dari  PolyNetwork. Namun, peretas telah mengembalikan sepertiga dari aset yang dicuri atau senilai US$ 260 juta pada hari ini. 

PolyNetwork bukanlah platform pertukaran kripto atau dompet digital. Platform ini hanya membantu memfasilitasi transfer crypto antara blockchain cryptocurrency yang berbeda. kehadirannya dapat membantu orang menggunakan cryptocurrency mereka di berbagai jaringan.

Dalam surat terbukanya, PolyNetwork mengatakan jumlah uang yang diretas merupakan yang terbesar dalam sejarah keuangan terdesentralisasi sehingga penegakan hukum di negara mana pun akan menganggap ini sebagai kejahatan ekonomi serius dan bakal mengejar peretas tersebut.

Namun, cryptocurrency terdesentralisasi tidak diatur di sebagian besar seluruh dunia sehingga secara historis sangat sedikit yang dapat dilakukan investor jika crypto mereka dicuri oleh peretas. Ini  memperkuat kekhawatiran banyak orang dan regulator tentang cryptocurrency. 

Baca Juga: Pecah rekor! Peretas berhasil curi aset kripto hingga US$ 600 juta di PolyNetwork

Kalau sudah memilih berinvestasi dalam cryptocurrency maka tentu harus siap dengan resiko fluktuasi harga yang tinggi dan juga risiko lantaran tak ada regulasinya. 

Eva Velasquez, Presiden dan CEO Pusat Sumber Daya Pencurian Identitas dikutip Time.com, Kamis (12/8) mengatakan, untuk mengurangi risiko maka sebaiknya berinvetasi di kripto tidak boleh lebih dari 5% dari total portofolio.

Jika risiko gabungan dari fluktuasi harga dan keamanan kripto tidak sesuai dengan toleransi risiko Anda, ada opsi untuk berinvestasi di kripto tanpa benar-benar membeli koin apapun. Tetapi perlu juga diingat bahwa investasi di lembaga keuangan sekalipun tidak ada jaminan bisa terhindar dari peretasan.  

“Kita semua harus khawatir tentang pelanggaran data, dan kita semua harus memahami bahwa tidak ada sistem yang benar-benar tidak dapat ditembus,” kata Velasquez. 

Walaupun investasi kripto sangat berisiko terhadap peretasan, namun tetap ada cara yang bisa dilakukan investor untuk melindungi aset digitalnya dari pembobolan menurut Velasquz, berikut urainnya:

1.  Berinvestasi di Crypto dengan aman

Garis pertahanan pertama yang dapat Anda buat untuk berinvestasi di crypto dengan aman adalah memilih platform yang aman untuk membeli koin. Karena kripto berbeda dengan penempatan uang di bank yang dijamin oleh regulator maka penting penting untuk memastikan platform yang Anda gunakan aman. 

Cari informasi spesifik tentang langkah-langkah keamanan, penyimpanan, dan asuransi di situs web platform kripto manapun.

Velasquez mengatakan, perusahaan atau organisasi yang tidak berinvetasi pada IT untuk pelindungan data pasti akan jadi sasaran peretas dan sangat rentan datanya dibobol.

2. Amankan akun Anda dengan kata sandi yang aman, sering diganti dan terus dipantau.

3. Ketahui trik-trik umum penipuan yang melibatkan kripto

Jangan mudah percaya dengan setiap penawaran yang tidak diminta atau aktivitas mencurigakan.  Ada cara mudah untuk mengetahui peluang penipuan. 

Pertama, orang-orang yang ngotot hanya menerima pembayaran atas barang dan jasa dalam mata uang kripto. Kedua, ada tawaran yang mengiming-imingi Anda mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat atau memberi jaminan pengembalian investasi. Ketiga, pesan media sosial yang meminta untuk mengirim cryptocurrency

4. Pastikan keamanan koin

Koin bisa disimpan pada akun yang sama pada bursa yang ada pakai saat membelinya tetapi diperhatikan dengan cermat langkah-langkah kemananan bursa tersebut. Beberapa bursa bahkan memiliki polis asuransi yang mungkin bersifat internal atau pihak ketiga untuk melindungi aset pengguna dari pencurian jika terjadi peretasan.

Koin juga bisa disimpan pada dompet panas atau online yakni platform penyimpanan berbasis perangkat lunak. Namun, karena dompet panas yang sedang online juga rentan terhadap peretas maka penting untuk memeriksa langkah-langkah keamanan yang digunakan platform untuk melindungi aset digital Anda.

Adapun yang paling aman dari peretasan adalah menyimpan koin di penyimpanan dingin. Mirip seperti dompek offline, dengan sistem ini Anda menyimpan kunci pribadi untuk cryptocurrency dari jaringan pada perangkat yang bisa menyerupai USB flash drive. 

Namun, penyimpanan seperti ini juga masih tetap ada risikonya, seperti kehilangan atau kerusakan perangkat.

Selanjutnya: Lanjutkan kenaikan, harga Bitcoin sentuh level US$ 46.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×