kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.464.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.269   -64,00   -0,42%
  • IDX 7.563   -78,87   -1,03%
  • KOMPAS100 1.175   -15,83   -1,33%
  • LQ45 939   -14,66   -1,54%
  • ISSI 228   -2,45   -1,06%
  • IDX30 484   -6,54   -1,33%
  • IDXHIDIV20 581   -8,51   -1,44%
  • IDX80 134   -1,93   -1,43%
  • IDXV30 142   -0,88   -0,62%
  • IDXQ30 162   -2,28   -1,40%

CDS Indonesia Stabil, Dana Asing Diperkirakan Masih Seret Masuk ke Indonesia


Jumat, 07 Juni 2024 / 22:26 WIB
CDS Indonesia Stabil, Dana Asing Diperkirakan Masih Seret Masuk ke Indonesia
ILUSTRASI. Investor masih akan cenderung berhati-hati akibat ketidakpastian global yang masih tinggi.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat premi risiko investasi alias Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia kembali melandai dan stabil di level 70-an. Namun begitu dinilai belum mampu menarik aliran masuk dana asing di pasar keuangan Indonesia.

Sebelumnya, pada 16 April 2024 CDS Indonesia berada di level tertingginya sepanjang tahun ini di level 80,47. Setelahnya, cenderung melandai dan per Kamis (6/6) CDS 5 tahun Indonesia berada di 71,72.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, saat ini investor masih akan cenderung berhati-hati akibat ketidakpastian global yang masih tinggi. "Perubahan arah suku bunga dan tensi geopolitik masih akan menjadi pertimbangan para investor untuk masuk ke pasar domestik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/6).

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri melanjutkan, dana asing di pasar keuangan Indonesia masih bergantung pada risk appetite investor. Selain itu juga kebijakan moneter di negara-negara maju terutama Amerika Serikat.

"Masih tingginya tingkat suku bunga di AS, masih akan membuat aliran dana cenderung masuk keĀ  aset-aset dolar AS," sebutnya.

Baca Juga: Penurunan CDS 5 Tahun Indonesia Tak Terhalang Aliran Keluar Dana Asing

Berdasarkan data BI, asing lebih banyak menarik dananya dari pasar keuangan domestik. Hingga akhir Mei 2024 nonresiden tercatat jual neto Rp 34,72 triliun di pasar SBN, sementara di pasar saham tercatat jual neto Rp 4,26 triliun.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana berpandangan bahwa tertahannya aliran dana asing di pasar keuangan Indonesia lantaran secara fundamental, rupiah belum stabil karena ada kekhawatiran cadangan devisa semakin turun dan ada current account deficit.

Kedua, dikhawatirkan karena ada perubahan pemerintahan dan sampai saat ini belum diketahui kepastian pemerintahan yang baru ini. Ketiga, ada kekhawatiran likuiditas dalam negeri yang mengetat.

"Jadi ada kekhawatiran perebutan dana dalam negeri antara real kredit dengan sektor keuangan, apalagi LDR perbankan sudah mendekati level 80," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×