kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catur Sentosa (CSAP) Memacu Kontribusi Segmen Ritel, Targetkan 100 Gerai Mitra10


Rabu, 22 Juni 2022 / 19:32 WIB
Catur Sentosa (CSAP) Memacu Kontribusi Segmen Ritel, Targetkan 100 Gerai Mitra10
ILUSTRASI. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (BEI: 'CSAP') kembali melakukan ekspansi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) agresif menambah gerai ritel modern bahan bangunan dan home improvement Mitra10. Langkah ini merupakan strategi CSAP untuk terus memacu kontribusi pendapatan dari segmen bisnis ritel.

Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Idrus H. Widjajakusuma mengungkapkan, penambahan gerai Mitra10 sejalan dengan perkembangan tren bisnis ke depan. Oleh sebab itu, CSAP memfokuskan ekspansi dan belanja modal (capex) untuk memperkuat bisnis ritel modern.

"Karena kami tahu segmen ritel itu menjanjikan. Kami fokuskan capex ke ritel, tapi bukan berarti (bisnis) distribusi tidak berkembang, tentu distribusi jalan terus," kata Idrus dalam paparan publik yang digelar Rabu (22/6).

CSAP saat ini sudah memiliki 44 toko Mitra10. Hingga tutup tahun 2022, CSAP menargetkan jumlah Mitra10 akan menjadi 45 toko. 

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Bagikan Dividen Rp 40,12 miliar, Setara Rp 9 Per Saham

Idrus optimistis CSAP akan mencapai milestone pertama dengan memiliki 50 toko Mitra10 pada tahun 2023.

Kemudian, milestone kedua ditargetkan tercapai pada tahun 2030 dengan memiliki 100 toko Mitra10. Pengembangan ritel CSAP tidak hanya berfokus di Jawa dan kota-kota besar, melainkan juga menyasar Luar Jawa dan kota-kota tier kedua.

Selain Mitra10, CSAP juga punya 18 showroom Atria sebagai ritel modern home furnishing. Ritel modern CSAP ini berada di sejumlah kota besar seperti di Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan dan Banjarmasin.

Sementara itu, pada segmen distribusi, CSAP memiliki jaringan distribusi bahan bangunan, kimia dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG). CSAP memiliki 43 cabang distribusi bahan bangunan di 41 kota besar, 4 cabang distribusi kimia, dan 38 area distribusi FMCG.

Hingga kuartal pertama 2022, segmen distribusi masih berkontribusi lebih tinggi terhadap kinerja penjualan CSAP dengan porsi 63%. Sedangkan segmen ritel menopang 37% dari penjualan CSAP.

Strategi ekspansi secara agresif serta peningkatan house brand dan lokal mampu menopang pertumbuhan segmen ritel sebesar 16% di kuartal I-2022. 

"Segmen ini merupakan motor pertumbuhan karena mampu tumbuh konsisten dua digit dan memiliki margin yang lebih besar ketimbang segmen distribusi," imbuh Idrus. 

Chief Financial Officer CSAP Surjati Tanril meyakini kontribusi antara segmen ritel dan distribusi bisa berimbang dalam lima hingga tujuh tahun ke depan. Terlebih, bisnis Mitra10 mampu tumbuh cukup signifikan, mencapai 10%-15%. 

"Sedangkan pertumbuhan distribusi lebih ke organic growth," ujar Surjati.

Untuk mendukung strategi ekspansi tersebut, pada tahun ini CSAP menganggarkan capex sebesar Rp 600 miliar. Dari dana tersebut, sebanyak 80% akan dialokasikan untuk pengembanga segmen ritel modern, sedangkan 20% untuk segmen distribusi.

Pendanaan untuk capex tahun ini dipenuhi secara mixed, dari kas internal dan pinjaman perbankan. Hingga kuartal pertama, realisasi capex sebesar 16%-17%.

Di tengah ekspansi yang agresif, CSAP tetap berhati-hati untuk menjaga neraca keuangan. Oleh sebab itu, manajemen CSAP juga terus menjalankan efisiensi dan mengontrol porsi pinjaman. Terlebih, Bank Indonesia disinyalir akan menaikkan tingkat suku bunga.

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Lanjutkan Ekspansi Gerai dan Jaringan Distribusi

Dalam hal ini, Surjati menyampaikan bahwa pihaknya terus berusaha mengefisienkan working capital. Bahkan bank loan pun sudah menurun dan lebih terkontrol sejak sebelum pandemi covid-19.

"Kami terus mengontrol dengan ketat. Untuk ekspansi yang memerlukan modal investasi sangat besar seperti Mitra10, kami usahakan dengan mencapai lokasi yang sudah ada bangunan, sehingga bisa efisien," jelas Suryati.

Adapun hingga kuartal pertama 2022, CSAP mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,70 triliun atau naik 12% dibanding pendapatan pada Maret 2021 yang senilai Rp 3,30 triliun.

Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 79,33 miliar, atau tumbuh 25% daripada laba bersih per kuartal I-2021 sebesar Rp 63,76 miliar.

Suryati bilang, hingga tutup tahun nanti CSAP akan menjaga momentum pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di level double digit. 

"Seperti pada hasil di kuartal pertama, kami berharap akan konsisten sampai akhir tahun," imbuhnya.

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan saham CSAP masih cenderung sideways lantaran belum mampu menembus support di Rp 600 maupun resistance pada Rp 660.

Pelaku pasar juga dapat mencermati indikator MACD maupun stochastic yang rawan terkoreksi. 

"Karena Stochastic sudah memasuki area netral dan histogram MACD yg juga masuk ke area negatif," ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/6).

Meski begitu, Herditya memandang investor masih bisa melakukan hold saham CSAP. Dengan catatan, tidak break support krusial di area Rp 565.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×