kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Catat ya, prospek saham baru FTSE tak semuanya menjanjikan


Senin, 02 September 2019 / 05:38 WIB
Catat ya, prospek saham baru FTSE tak semuanya menjanjikan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam risetnya 22 Juli lalu, Analis Sucorinvest Sekuritas Marlene Tanumihardja masih merekomendasikan Buy untuk saham SRIL, dengan target harga hingga akhir tahun yakni Rp 430 per saham. Hal ini didukung pertumbuhan penjualan kain dan garmen yang meningkat di semester I-2019 diikuti penjualan ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin, diikuti ekspor ke Arab Saudi dan Afrika yang terus meningkat.

Sementara itu, untuk prospek saham JPFA juga dipandang masih menarik, meskipun perusahaan saat ini masih dihadapkan pada tantangan persaingan industri yang cukup ketat. "Tetapi di jangka panjang, harusnya pakan ayam dan penjualan ayam masih akan menarik," jelas Hans.

Baca Juga: Industri tekstil lokal lesu, PHK masal mengancam karyawan

Dalam riset 31 Juli 2019 Analis Kresna Sekuritas Timothy Gracianov merekomendasikan hold untuk saham JPFA, dengan target harga akhir tahun Rp 1.700 per saham. Hal ini lantaran, pendapatan bersih perusahaan masih di bawah perkiraan akibat masih lesunya penjualan ayam broiler. Meskipun begitu, dari segmen pakan ternak masih menunjukkan kinerja positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×