kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Catat isu penting yang harus disimak hari ini


Selasa, 12 November 2013 / 06:07 WIB
Catat isu penting yang harus disimak hari ini
ILUSTRASI. Penyebab Umum Susah BAB yang Sering Terjadi pada Perempuan


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut ini adalah sejumlah topik penting yang layak diperhatikan:

- Beleid baru satuan lot saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya merilis beleid baru perubahan isi satuan lot saham dan fraksi harga. Beleid itu tertuang dalam Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas No: Kep-00071/BEI/11-2013.

Aturan ini sudah diteken 8 November 2013, tapi baru akan berlaku pada 6 Januari 2014. Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI, Samsul Hidayat bilang, ada tiga perubahan penting dalam beleid anyar itu. Pertama, perubahan satu satuan perdagangan. Semula satu lot terdiri 500 unit saham. Mulai 6 Januari 2014 nanti, satu lot hanya sebanyak 100 unit saham.

Kedua, perubahan fraksi harga di pasar reguler dan pasar tunai. Ketiga, otoritas bursa juga mengubah maksimum volume penawaran jual dan permintaan beli untuk pelaksanaan perdagangan saham.

- Prediksi BI Rate

Bank Indonesia (BI) akan melakukan pengumuman mengenai BI rate pada hari ini (12/11). Rumor yang berkembang, BI bakal kembali mengatrol BI rate 25 basis poin dari saat ini sebesar 7,25%. Namun Jhon Veter, Managing Director Investa Saran Mandiri menuturkan, BI akan mempertahankan BI rate. Pasalnya, inflasi tahunan di Oktober 2013 hanya mencapai 8,3%, lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya 8,4%. "Cadangan devisa maupun neraca perdagangan mulai membaik," jelas Jhon.

- Posisi rupiah

Kurs rupiah melemah di awal pekan ini. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (11/11), menguat 1,31% menjadi 11.563 dibanding Jumat (8/11). Adapun dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,71% menjadi 11.486.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, tekanan terhadap rupiah cukup besar setelah dollar AS tersengat sentimen positif dari data payroll AS yang naik.  “Data ekonomi AS yang cukup konsisten bergerak positif serta adanya pemangkasan suku bunga di Eropa, membuat investor membeli dollar AS secara agresif,” ujar Albertus.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum beranjak dari zona merah. Senin (11/11), IHSG terkoreksi 0,78% ke 4.441,72. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific naik 0,3% menjadi 139,44.

Jhon Veter, Managing Director Investa Saran Mandiri menuturkan, indeks menurun karena investor mengantisipasi pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI rate, hari ini (12/11).

- Posisi Wall Street

Bursa AS ditutup dengan senyuman di New York, semalam (11/11). Berdasarkan data Bloomberg, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,1% menjadi 1.771,89. Melanjutkan rekor yang sudah dicapai. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1% menjadi 15.783,1.

Pada transaksi tadi malam, ada sekitar 4,8 miliar saham yang berpindah tangan. Angka ini 21% lebih rendah dari volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×