kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara ekspres TAXI menggenjot kinerja


Jumat, 21 Maret 2014 / 06:41 WIB
Cara ekspres TAXI menggenjot kinerja
ILUSTRASI. Rekomendasi Obat Alami untuk Mengatasi Nyeri Haid. SHUTTERSTOCK/ Ika Dianawati via Kompas.com


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Prospek bisnis transportasi darat masih menjanjikan. Itu sebabnya PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) akan mendatangkan 2.000 unit armada baru di tahun ini. Hingga tahun lalu, total taksi reguler TAXI sudah sebanyak 9.500 unit.

Dengan tambahan armada itu, TAXI mengincar tambahan pendapatan hingga 29,6%  pada tahun ini. Selain menambah armada, mulai Juni 2014 nanti, TAXI bakal memperluas usaha ke Padang, Sumatra Barat. Tahap awal, TAXI akan mengoperasikan 100 unit-150 unit taksi di Padang.

William Suryajaya, analis Asjaya Indosurya Securities bilang, prospek TAXI tahun ini bagus. Hal ini ditopang oleh tiga hal, yaitu kemacetan, harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya parkir yang mahal. "Banyak orang memilih efisiensi waktu," ujar dia.

Kemacetan, lanjut William, menyebabkan masyarakat lebih suka memanfaatkan transportasi umum. Demikian juga keterbatasan lahan parkir serta tarif parkir yang kian mahal, membuat penggunaan taksi lebih efisien.

Secara umum, prospek bisnis transportasi tetap bagus. Maka itu, sejumlah pelaku bisnis ini mengekor TAXI menawarkan saham ke publik. Misal,  PT Eka Sari Lorena dan Blue Bird Group.

Analis MNC Securities, Reza Nugraha menilai, rencana TAXI berekspansi ke Padang cukup jitu. "Jika terus di Jabodetabek, tidak akan maksimal, sehingga perlu ke daerah yang menjanjikan," kata dia.

Sekedar catatan, pada tahun 2013, pendapatan TAXI tumbuh 31,88% year on year (yoy) menjadi Rp 686,92 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 520,86 miliar. Sedangkan, laba bersih TAXI melonjak 67% menjadi Rp 132,42 miliar.

Aditya Srinath, analis JP Morgan dalam risetnya, 14 Maret 2014, menyebutkan, laba bersih TAXI tersebut sudah sejalan dengan estimasi dia, bahkan 10% lebih tinggi dari konsensus pasar. Namun, secara kuartalan, EBITDA dan laba usaha (operating profit) TAXI pada kuartal IV-2013, lebih rendah 20%-33% dari estimasi Aditya.

Hal tersebut lantaran keterlambatan pengiriman armada  baru sehingga berimbas pada kemampuan TAXI menggenjot pendapatan. Total armada TAXI yang beroperasi sampai bulan Desember 2013 berjumlah 9.500 unit. Jumlah tersebut 5% lebih rendah dari target awal sebanyak 10.035 unit.

Tahun lalu, TAXI juga mendapat penghasilan tambahan dari keuntungan penjualan kendaraan available for sale (AFS) senilai Rp 7,6 miliar, keuntungan selisih nilai tukar sebesar Rp 21,8 miliar.

William memperkirakan, pendapatan TAXI tahun ini bisa tumbuh sekitar 20%, dengan pertumbuhan laba bersih 10% hingga 15%. Dia pun merekomendasikan buy saham TAXI dengan target harga Rp 1.800 per saham.

Sedangkan, Reza memperkirakan, pendapatan TAXI tahun ini bakal meningkat 35% menjadi Rp 927 miliar. Sedangkan laba bersih perusahaan taksi ini bisa tumbuh 20% menjadi Rp 155 miliar. hanya saja, Reza merekomendasikan hold saham TAXI dengan target harga Rp 1.630 per saham.

Sedangkan, Aditya memilih neutral terhadap saham TAXI dengan target harga Rp 1.700 per saham. Aditya menyarankan investor menunggu proyeksi bisnis TAXI di tahun 2015-2016.

Kemarin, harga saham TAXI melemah 2,23% ke posisi Rp 1.535 per saham.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×