kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cadev April turun, IHSG kembali ditutup terkoreksi 0,43% hari ini


Rabu, 08 Mei 2019 / 16:30 WIB
Cadev April turun, IHSG kembali ditutup terkoreksi 0,43% hari ini


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada perdagangan Rabu (8/5). Mengutip RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,43% atau 27.116 poin ke level 6.270,202.

Tercatat 243 saham bergerak turun, 147 saham bergerak naik, dan 130 saham stagnan. Volume 14,17 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,4 triliun.

Seluruh indeks sektoral terkoreksi. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya dari 10 indeks sektoral lainnya yakni 1,37%. Diikuti pertambangan turun 1,15%, keuangan 0,57%, dan perdagangan 0,46%.

Hari ini, investor asing membukukan net sell sebesar Rp 688,050 miliar di pasar reguler. Sedangkan keseluruhan market net sell capai Rp 354,554 miliar.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain;

- PT Bukit Asam Tbk (PTBA, anggota indeks Kompas100 ini) turun 6,18% ke Rp 3.190

- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF, anggota indeks Kompas100 ini) turun 4,95% ke Rp 3.840

- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR, anggota indeks Kompas100 ini) turun 4,83% ke Rp 11.325

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;

- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN, anggota indeks Kompas100 ini) naik 3% ke Rp 5.150

- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA, anggota indeks Kompas100 ini) naik 1,91% ke Rp 5.325

- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON, anggota indeks Kompas100 ini) naik 1,49% ke Rp 680

Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa (cadev) Indonesia menurun US$ 200 juta menjadi US$ 124,3 miliar pada akhir April 2019, dibandingkan posisi akhir Maret 2019 sebesar US$ 124,5 miliar.

Turunnya jumlah cadev di akhir April 2019 itu dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah, kemudian faktor penerimaan devisa, dan penerimaan valas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×