kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BYAN optimis produksi batubara 50 juta MT


Jumat, 27 Mei 2016 / 19:39 WIB
BYAN optimis produksi batubara 50 juta MT


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi batubaranya bakal naik lebih dari empat kali lipat untuk beberapa tahun ke depan. Target ini bisa terealisasi jika proyek double track Borneo dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur tuntas.

"Jika (proyeknya) jadi, kapasitas produksinya bisa kami naikkan menjadi sekitar 50 juta metrik ton (MT) per tahun," ujar Direktur BYAN Russel Neil seusai kegiatan RUPS BYAN, Jumat (27/5).

Dasarnya adalah, satu jalur kereta api ini memiliki kapasitas distribusi antara 45 juta MT hingga 50 juta MT. Otomatis, daya angkut serta distribusi batubara BYAN terangkat dengan keberadaan double track tersebut. Sementara, BYAN sendiri memiliki cadangan batubara sekitar 1 miliar MT.

Catatan saja, proyek double track sepanjang 900 kilometer (km) ini menelan investasi Rp 72 triliun. Pengerjaannya sudah dimulai jelang penutupan akhir tahun lalu. Rencananya, proyek ini bakal kelar untuk lima tahun kedepan. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Api Borneo (PT KAB), yang merupakan anak perusahaan Russian Railways (RZhD).

Tentunya hal ini bisa menjadi katalis positif bagi perseroan. Sebab, selama ini distribusi batubara BYAN dilakukan dengan menggunakan jalur sungai. "Ini sangat tergantung dengan kondisi cuaca," imbuh Russel.

Ketika kemarau, ketinggian air Sungai Kedang Kepala bisa dibawah delapan meter. Jika tongkang dipaksakan menggunakan daya angkut maksimal maka akan membuat tongkang tersebut kandas. Jadi, solusinya, tonase batubara yang diangkut harus dikurangi. Kondisi ini otomatis membuat volume produksi dan penjualan BYAN menjadi kurang maksimal.

Terlepas dari kondisi oversupply yang melanda industri batubara, kondisi ini juga yang membuat volume produksi dan penjualan BYAN relatif stagnan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Manajemen menargetkan volume produksi tahun ini antara 11 juta MT-14 juta MG dan volume penjualan 13 juta MT-16 juta MT.

"Tapi untuk jangka panjang bisa lebih besar lagi karena double track memiliki daya angkut yang lebih terjamin daripada memanfaatkan jalur sungai," tandas Russel


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×