Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mengaku akan melanjutkan tren kinerja positif yang dicapai di tahun 2022. BWPT menargetkan dapat mencetak pertumbuhan double digit di tahun 2023.
Meskipun memang BWPT mengakui saat ini secara nasional produksi sawit pada tahun 2023 diperkirakan akan mengalami stagnasi. BWPT tetap optimistis bisnisnya akan lebih baik di tahun ini.
"Namun dengan praktik agronomi yang baik, umur perkebunan yang sedang prima, dan kebijakan yang mendukung dari pemerintah, kami optimis bahwa pertumbuhan bisnis kami akan lebih baik daripada industri sawit umumnya," kata Henderi Djunaidi, Direktur Utama PT Eagle High Plantations Tbk kepada Kontan, Rabu (5/4).
Baca Juga: Tumbuh 56% Jadi Rp 4,57 Triliun, Eagle High (BWPT) Catat Rekor Pendapatan Tertinggi
Untuk dapat mencapai target tersebut BWPT berencana menambah pabrik di Kalimantan Timur, melanjutkan perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum. Perseroan juga akan mengembangkan existing land bank, menerapkan operational excellence melalui mekanisasi dan menguatkan nilai-nilai ESG.
Tahun ini BWPT menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 200 miliar untuk mereleasisikan rencana bisnisnya tersebut, termasuk untuk pembangunan pabriknya, perbaikan fasilitas umum dan infrastruktur serta peremajaan alat berat untuk menunjang pertumbuhan produksi tandan buah segar dari perkebunan BWPT.
Perseroan baru-baru ini telah mirilis laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022 yang telah diaudit.
BWPT berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,6 triliun di sepanjang tahun 2022, jumlah ini naik 56% (YoY) dibandingkan dengan sebelumnya Rp 2,9 triliun di 2021.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, Perseroan mencatat kenaikan EBITDA sebesar 35% (YoY), dari Rp 817 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2022.
BWPT mengaku pencapaian berkat konsistensi Perseroan selama tiga tahun terakhir, yang berhasil menekan biaya administrasi dan umum sebesar 29% diikuti dengan penurunan beban bunga hingga 36%. Terbukti, tahun 2022 menjadi titik balik BWPT kembali mencetak laba bersih sejak tahun 2014.
memaparkan bahwa peningkatan kinerja finansial dan operasional Perseroan yang sangat signifikan membuahkan double gain bagi Perseroan, melalui peningkatan produksi yang dicapai saat harga jual CPO sedang mengalami kenaikan.
Di sisi produksi, BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan double digit melalui produksi CPO yang meningkat 42%(YoY) dan produksi PK yang juga meningkat 52% (YoY). Perseroan juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 41% (YoY), dari 236.000 ton menjadi 334.000 ton di tahun 2022.
Perseroan mengaku berhasil melakukan lompatan di tengah kondisi yang penuh tantangan di 2022 dengan tetap fokus menerapkan praktik agronomi yang baik, peremajaan pabrik dan alat-alat berat, peningkatan fasilitas perumahan karyawan dan umum di area kebun dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan.
BWPT juga melakukan pembelian kembali saham dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar yang sedang berlangsung hingga Mei 2023. Pelaksanaan buyback ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan demikian Perseroan mengaku optimis atas performa Perseroan di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News