Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
SURABAYA. Meski laba emiten kebun masih tertekan, beberapa emiten perkebunan tetap akan berekspansi di sisa tahun ini maupun di tahun depan. Salah satunya adalah PT BW Plantation Tbk (BWPT). Perusahaan ini akan menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru.
Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan BWPT bilang, di tahun depan, satu pabrik baru BWPT akan mulai beroperasi. Nilai investasi untuk pabrik baru di Kalimantan Timur itu mencapai Rp 150 miliar, termasuk prasarana jalan.
Saat ini, BWPT telah memiliki tiga pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 135 ton per jam. Dengan tambahan pabrik baru itu, kapasitas pabrik BWPT akan mencapai 210 ton per jam.
Nah, rencananya juga, BWPT akan membangun pabrik baru lagi di tahun depan dengan kapasitas sama, namun tanpa prasarana tambahan. "Nilai investasinya berkisar Rp 120 miliar," jelas Kelik.
Sampai kuartal III-2013, BWPT telah menanam sawit di lahan 68.708 hektare (ha). Total area kebun yang menghasilkan seluas 41.448 ha.
BWPT juga akan terus menambah landbank. Tahun ini BWPT sudah menambah 6.000 ha landbank. "Kami akan menambah lagi tahun depan, namun masih dikaji luasannya," kata Kelik.
Tahun ini, BWPT menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk kebutuhan ekspansi. Sampai September 2013, BWPT sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 800 miliar.
Emiten kebun lain, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) juga masih melanjutkan rencana pembangunan pabrik baru. Perusahaan ini menargetkan bisa mengoperasikan pabrik kelapa sawit ketiga di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan pada tahun depan. Saat ini, kapasitas dua pabrik milik GZCO sebanyak 135 ton per jam.
Pabrik baru itu memiliki kapasitas 45 ton per jam. Dus, total kapasitas pabrik GZCO di tahun depan bakal meningkat menjadi 180 ton per jam. "Akan beroperasi di kuartal III tahun 2014 sehingga bisa lebih menghemat beban transportasi," kata Kreisna Gozali, Direktur GZCO.
Sejatinya, pabrik baru itu berkapasitas 90 ton per jam. Tapi, di tahun ini kapasitas terpasang pabrik itu masih separuh. Nilai investasi pabrik di Muara Enim mencapai Rp 155 miliar termasuk infrastruktur pelabuhan.
Tahun ini, GZCO menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 175.000 ton. Hingga kuartal III 2013, realisasinya baru 55%. Sementara, produksi CPO GZCO baru terealisasi 51% dari target tahun ini, atau sebesar 32.038 ton.
Per September 2013, laba bersih GZCO menurun 80,48% menjadi Rp 16 miliar. Laba menukik karena penjualan Gozco juga turun 10,17% menjadi Rp 265 miliar.
Narita Indrastiti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News