Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan perkebunan, PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) sempat diisukan bakal mengalami perubahan susunan komposisi pemegang saham. Kabarnya, ada rencana kongsi antara Rajawali Group dengan Wilmar Group untuk mengakusisi sebagian saham Felda Global Ventures Holdings Bhd.
Terkait dengan rumor tersebut, manajemen BWPT menyatakan, saat ini tidak ada aksi korporasi besar yang akan dilakukan perusahaan. Apalagi sampai melibatkan korporasi besar lainnya. "Kami justru baru dengar. Selama ini, kedua pemegang saham punya prinsip yang sama," kata Henderi Djunaidi Chief Financial Officer BWPT kepada KONTAN yang bertandang ke kantor BPWT di Kuningan, Jakarta, Jumat (14/7).
Dia menyatakan, kedua pemegang saham terbesar memiliki rencana untuk mengoptimalkan aset yang ada dalam jangka panjang. Saat ini, emiten memiliki 150.000 hektare (ha) lahan tertanam, dengan jumlah land bank sebanyak 200.000 ha. Di mana sebanyak 50% dari 150.000 ha lahan tertanam tersebut, diantaranya telah memasuki usia produktif.
"Belum ada aksi korporasi apapun, saat ini kami fokus pada produksi," tambahnya.
Data RTI mencatat, komposisi pemegang saham BWPT saat ini, yaitu 37,52% dimiliki PT Rajawali Capital International, lalu 37% dimiliki oleh FIC Properties Sdn Bhd, dan sebanyak 25,48% dimiliki publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News