Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Tbk (BUVA) tidak jadi memperoleh dana segar di penghujung tahun ini. BUVA menunda rencananya untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Alasan penundaan ini lantaran rencana PT Laras Nusa Persada (LNP) mengambil bagian dalam private placement ditunda untuk sementara waktu.
"Rencana PMTHMETD ditunda sampai adanya kepastian dari Laras Nusa Persada atau investor strategis lain yang berminat untuk mengambil bagian atas penerbitan saham baru tersebut," kata Hendry Utomo, Direktur BUVA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/12).
Sebelumnya, BUVA berencana melepas 309,6 juta saham di harga Rp 582 per saham. Ini sesuai dengan harga rata-rata BUVA dalam 25 hari hingga 28 Oktober 2014 Rp 581,6 per saham. Dengan demikian, BUVA akan meraih dana segar Rp 180,19 miliar dari private placement.
BUVA akan menggunakan 90% dana private placement untuk peningkatan modal di anak usahanya, PT Bukit Bali Permai (BBP). Nantinya, BBP akan menggunakan dana tersebut untuk ambil alih dan menyertakan modal di PT Bukit Agung Indah (BAI). BBP juga meningkatkan modal di PT Bukit Awani Sejahtera (BAS). Kemudian sisanya sekitar 6% akan digunakan untuk akuisisi lahan di Ubud, Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News