kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh investasi besar, Pupuk Indonesia jajaki IPO


Senin, 09 November 2015 / 20:32 WIB
Butuh investasi besar, Pupuk Indonesia jajaki IPO


Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Holding) Persero menjajaki kemungkinan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rencananya dana hasil IPO akan dipakai untuk membiayai pembangunan pabrik baru perseroan.

"Kajian untuk IPO sudah mulai dilakukan. Penunjukan penasehat keuangan untuk rencana tersebut juga sedang dalam proses," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif, Senin (9/11).

Menurut Arifin, IPO menjadi salah satu pilihan atau opsi yang akan ditempuh untuk memperoleh dana dalam membiayai kebutuhan modal sampai lima tahun ke depan.

Meski begitu, ia tidak merinci lebih lanjut besaran persentase saham Pupuk Indonesia yang akan dilepas kepada publik dan nilai yang ditargetkan dari hasil IPO tersebut.

Ia hanya menjelaskan, perseroan dalam 10-15 tahun ke depan akan membangun sebanyak enam pabrik baru dengan investasi setiap pabrik sebesar US$ 1,25 miliar. Perseroan sendiri menargetkan sampai dengan tahun 2019, kapasitas produksi seluruh pabrik Pupuk Indonesia mencapai 19 juta ton per tahun.

Peningkatan kapasitas dilakukan dengan membangun pabrik baru dan menaikkan kapasitas produksi pabrik yang sudah beroperasi dengan mengonversi penggunaan bahan bakar gas ke batubara.

Melihat kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, Arifin mengisyaratkan perseroan juga kemungkinan akan menempuh opsi pendanaan dari instrumen lainnya seperti penerbitan obligasi maupun pinjaman perbankan.

"Kita lihat mana cost yang terendah. Bisa saja mengombinasikan antara IPO, obligasi dan pinjaman bank walaupun tidak pada waktu yang hampir bersamaan," ujarnya.

Sepanjang tahun 2015, Pupuk Indonesia sendiri mengalokasikan dana sebesar Rp 13 triliun untuk investasi belanja barang modal (capital expenditure/capex).

Perusahaan pupuk yang menjadi induk atau holding (perusahaan induk/pengendali) pada tahun 2012 ini membawahi enam pabrik pupuk yaitu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, Asean Aceh Fertilizer (proses likuidasi).

Pada tahun 2015, Pupuk Indonesia menargetkan pendapatan sebesar Rp 76 triliun dengan total aset mencapai Rp 86 triliun.

"Laba tahun 2015, sedikit terganggu karena kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah," kata Arifin tanpa merinci target laba tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×