kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

BursaThailand mulai bangkit pasca kudeta


Selasa, 03 Juni 2014 / 11:35 WIB
BursaThailand mulai bangkit pasca kudeta
ILUSTRASI. Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Foto/KONTAN/Djumyati Partawidjaja


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANGKOK. Bursa Thailand hari ini (3/6) bangkit dari keterpurukan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.27 waktu Bangkok, SET Index Thailand mendaki 1% menjadi 1.455,70. Dapat dikatakan, indeks acuan Negeri Gajah Putih ini menuju ke level tertinggi sejak 29 Oktoberlalu.

Sebelumnya, pasar saham Thailand sempat dilanda aksi jual akibat terjadinya kudeta militer atas pemerintah Thailand. Namun, saat ini, pelaku pasar kembali optimistis bahwa junta militer akan mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan investasi infrastruktur dan anggaran belanja konsumen.

Sekadar kilas balik, aksi demonstrasi massa di Thailand dimulai pada Oktober tahun lalu yang menandai meningkatnya ketegangan politik antara pihak oposisi dengan partai berkuasa yakni Pheu Thai Party yang dipimpin oleh Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Kudeta yang dilakukan militer untuk yang ke-12 kalinya sejak 1932 ini   menyebabkan Yingluck terguling dari jabatannya.

"Pemerintahan baru di Thailand mengindikasikan adanya peningkatan anggaran belanja negara, adanya pengimplementasian kebijakan kunci ekonomi, dan menyetujui anggaran fiskal baru. Ini cukup positif," papar Adithep Vanabriksha, money manager Aberdeen Asset Management Plc. Dia menambahkan, kudeta militer sudah berhasil menciptakan stabilitas dan menyelesaikan kebuntuan kebijakan dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×