kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Wall Street tersulut kabar pakta perdagangan AS-China yang hampir kelar


Sabtu, 26 Oktober 2019 / 06:40 WIB
Bursa Wall Street tersulut kabar pakta perdagangan AS-China yang hampir kelar
ILUSTRASI. Para trader bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) 21 Oktober 2019. Indeks Wall Street naik pada Jumat (25/10), AS hampir menyelesaikan bagian dari pakta perdagangan dengan China.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) naik pada Jumat (25/10), setelah AS menyatakan hampir menyelesaikan bagian dari pakta perdagangan dengan China. Selain itu, hasil kinerja kuartalan yang kuat dari Intel Corp ikut menopang bursa Wall Street dan mendorong indeks S&P 500 ke posisi tertinggi dalam tiga bulan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 152,53 poin atau 0,57% menjadi 26.958,06, indeks S&P 500 naik 12,26 poin atau 0,41% ke level 3.022,55. Serta indeks Nasdaq Composite menguat 57,32 poin atau 0,7% menjadi 8.243,12.

Selama sepekan ini, indeks S&P 500 naik 1,2%, Dow naik 0,7% dan Nasdaq menguat 1,9%.

Baca Juga: Kabar baik, AS dan China menyelesaikan beberapa bagian dari perjanjian dagang

Bursa saham AS naik setelah Kantor Perwakilan Dagang AS menyebutkan pembicaraan dengan China soal perdagangan akan dilanjutkan.

Wall Street juga mendapat energi dari laporan pendapatan emiten di kuartal ketiga 2019 yang lebih baik dari perkiraan.

Saham pembuat cip, Intel melonjak 8,1%, persentase kenaikan harian terbesar sejak Januari 2018, setelah perusahaan itu melaporkan pendapatan melebihi proyeksi Wall Street.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar dalam tujuh minggu, dan kenaikan indeks Nasdaq terbesar dalam delapan minggu.

"Sedikit berita perdagangan positif telah mendorong pasar naik," kata Andrew Slimmon, manajer senior portofolio Morgan Stanley Investment Management di New York seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Penurunan suku bunga BI akan berdampak pada jangka panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×