kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Wall Street terangkat kemajuan negosiasi dagang AS-China


Selasa, 08 Januari 2019 / 22:55 WIB
Bursa Wall Street terangkat kemajuan negosiasi dagang AS-China


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street menanjak lagi pada awal perdagangan, Selasa (8/1). Penguatan saham sektor industri dan lonjakan harga saham Amazon membantu memperpanjang rebound bursa Wall Street untuk hari ketiga berturut di tengah meningkatnya harapan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Meskipun baru sedikit perincian yang muncul dari negosiasi perdagangan tersebut, namun seorang anggota delegasi AS mengatakan, pembicaraan akan berlanjut untuk hari ketiga yang sebetulnya tidak dijadwalkan.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya men-tweet bahwa perundingan tersebut berjalan sangat baik. Komentar Trump itu ikut mengangkat indeks bursa saham AS.

Saham-saham yang sensitif terhadap perdagangan seperti Boeing Co dan Caterpillar Inc naik lebih dari 2% persen dan mendorong indeks Dow Jones Industrial Average.

Harga saham Amazon.com Inc yang naik 2% juga membantu mendongkrak indeks Wall Street. Kenaikan saham Amazon membuat kapitalisasi pasar pengecer online itu menyalip market cap Microsoft Corp untuk menjadi perusahaan Wall Street yang paling berharga. Harga saham Microsoft sendiri naik 1,2%.

Mengutip Reuters hingga pukul 10.06 waktu AS, Selasa (8/1), indeks Dow Jones Industrial Average naik 271,57 poin atau 1,15% menjadi 23.802,92. Indeks S&P 500 naik 23,77 poin atau 0,93% ke level 2.573,46 dan indeks Nasdaq Composite naik 56,01 poin atau 0,82% menjadi 6.879,48.

Indeks Wall Street telah melonjak dalam dua hari terakhir, terdorong data pekerjaan yang kuat dan pernyataan Kepala The Federal Reserve yang menenangkan kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga akan mengganggu pertumbuhan ekonomi AS.

"Dengan AS dan China dalam pembicaraan untuk mengurangi konflik perdagangan mereka, The menunjukkan kesediaan untuk memperlambat siklus pengetatan dan ekonomi masih berkinerja baik. Pasar mungkin terlihat sedikit lebih menarik," kata Craig Erlam, analis senior Oanda di London seperti dikutip Reuters.

Sengketa perdagangan dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi AS telah memicu aksi jual di pasar saham AS pada akhir 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×