kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Wall Street naik tipis ditopang kabar insentif pajak Trump


Sabtu, 15 Februari 2020 / 06:42 WIB
Bursa Wall Street naik tipis ditopang kabar insentif pajak Trump
ILUSTRASI. Indeks bursa saham Wall Street naik tipis ditopang kabar rencana insentif pajak baru ala Donald Trump.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street berakhir gado-gado di akhir perdadangan pekan ini. Indeks S&P 500 dan Indeks Nasdaq naik tipis, sementara indeks Dow Jones turun.

Indeks S&P 500 naik tipis setelah terangkat laporan pendapatan yang kuat dari Nvidia dan laporan di akhir sesi bahwa Gedung Putih mempertimbangkan insentif pajak bagi Amerika untuk membeli saham.

Baca Juga: Jurus pemerintah ungkit pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global

Jumat (14/2), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 25,23 poin atau 0,09% menjadi 29.398,08, indeks S&P naik 6,22 poin atau 0,18% ke 3.380,16 dan indeks Nasdaq Composite menguat 19,21 poin atau 0,2% menjadi 9.731,18.

Ketidakpastian seputar epidemi virus corona dan data ekonomi suram telah meredam sentimen investor sepanjang perdagangan akhir pekan.

Tetapi sebuah laporan CNBC bahwa pemerintahan Donald Trump akan memperkenalkan insentif pajak bagi orang-orang yang berpenghasilan kurang dari US$ 200.000 hingga US$ 10.000 untuk berinvestasi di pasar saham Amerika Serikat memberi pasar dorongan meski terlambat.

"Dalam tahun pemilihan, terutama ketika presiden mendapat reaksi bahwa pemotongan pajak hanya menguntungkan orang kaya, mencari cara untuk membumikan pasar saham bagi mereka yang berpenghasilan rendah akan menjadi manuver yang populer," kata Joseph Sroka, Kepala investasi NovaPoint di Atlanta seperti dikutip Reuters.

Penyebaran virus corona tetap menghantui pasar karena telah merenggut 1.380 jiwa dan menginfeksi 63.851 orang, menurut pihak berwenang China.

Dalam survei Reuters baru-baru ini terhadap 40 ekonom, para responden melihat ekonomi China pada kuartal saat ini mengalami pertumbuhan paling lambat sejak krisis keuangan, tetapi percaya penurunan akan berlangsung singkat jika wabah terkandung.

"Implikasi ekonomi sebenarnya dari virus corona masih belum diketahui," kata Sroka.

Baca Juga: Virus corona kian menggila di Singapura, 9 orang lagi terjangkit Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×