Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun lebih dari 1% pada Senin (19/7), karena lonjakan kasus Covid-19 global menimbulkan kekhawatiran baru tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Indeks Wall Street tertekan saham-saham yang sensitif dengan prospek ekonomi, yang merosot.
Hingga pukul 09:57 waktu New York, Senin (19/7), indeks Nasdaq turun 1,53%. Lalu, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 1,83%, sedangkan indeks S&P 500 jatuh 1,61%.
Infeksi baru melonjak di beberapa bagian Asia dan Inggris, sementara kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) melonjak 70% pekan lalu didorong oleh varian Delta.
Baca Juga: Varian Delta menyerang dunia, ini 5 hal yang harus diketahui
Senin (19/7), 11 sektor saham di indeks S&P turun di awal perdagangan. Termasuk sektor keuangan, industri, material dan energi turun antara 1,8% dan 3,7%.
Sub-indeks perbankan merosot 3,3%, mengikuti penurunan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ke posisi terendah sejak pertengahan Februari 2021.
"Sebelum varian Delta mulai mendapatkan daya tarik, semuanya memprediksi ada pemulihan yang sangat kuat," kata David Grecsek, direktur pelaksana strategi investasi dan penelitian di Aspiriant di New York seperti dikutip Reuters.
Indeks volatilitas CBOE yang merupakan pengukur kekhawatiran Wall Street, melonjak ke level tertinggi dalam dua bulan.
Saham perusahaan terkait perjalanan, yang baru saja mulai naik setelah menderita kerugian tajam selama penguncian akibat pandemi tahun lalu, jatuh lagi pada Senin (19/7). Indeks S&P 500 Airlines anjlok 5,4%.
Saham Cruiseliners Royal Caribbean Group, Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line jatuh lebih dari 6%.
Setelah laporan kuartalan yang kuat dari bank-bank besar pada minggu lalu, fokus investor sekarang beralih ke pendapatan perusahaan teknologi seperti IBM, Netflix, Texas Instruments dan Intel yang akan melaporkan kinerja pada pekan ini.
Baca Juga: Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dihantui Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News