Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham terbesar Asia menguat sesi penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (7/8). Penguatan dipimpin oleh bursa saham China dan Hong Kong seiring meningkatnya spekulasi pemerintah Beijing akan mengambil langkah-langkah lebih demi membendung keluarnya dana dari pasar senilai US$3,4 triliun.
Indeks Shanghai Composite naik sebesar 2,3%. Saham China Shenhua Energy Co melonjak sebesar 4,2% di Hong Kong, memimpin penguatan pada indeks Hang Seng China Enterprises. Saham Australia & New Zealand Banking Group Ltd merosot 7,5 persen di Sydney, penurunan terbesar sejak 2008 lalu, pasca bank kreditur melaporkan laba dibawah perkiraan analis dan seiring meraka mengucurkan dana segar senilai AUD$3 miliar (U$2.2 miliar) untuk menopang pasar modal.
Indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke level 140,83 pukul 16:02 di Hong Kong. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,3 persen pasca Bank of Japan (BOJ) tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran moneternya dan para investor menimbang laporan pendapatan perusahaan.
Volume transaksi saham di daratan China tetap hangat seiring Goldman Sachs Group Inc memperkirakan pihak otoritas mungkin telah menghabiskan sebanyak 900 miliar yuan dalam dua bulan terakhir untuk menopang harga saham.
Pihak otoritas telah memperkenalkan serangkaian langkah-langkah untuk menopang harga saham dan menindak manipulasi pasar. Regulator telah melarang pelepasan saham oleh pemegang saham utama, menunda penawaran umum perdana (IPO) dan lembaga-lembaga yang dikelola pemerintah China dipaksa untuk mendukung pasar saham dengan melakukan pembelian ekuitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News