Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional tak bertenaga pada transaksi awal pekan ini (15/9). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 11.00 waktu Sydney, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3%.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,9%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Sedangkan bursa Jepang tak beroperasi karena libur nasional.
Penurunan bursa Asia terjadi seiring penurunan harga minyak dan biji besi. Kondisi ini dipicu oleh data manufaktur dan penjualan ritel China yang menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Negeri Panda itu semakin memburuk.
Asal tahu saja, pertumbuhan tingkat produksi industri China merupakan yang terendah pada Agustus lalu sejak terjadinya krisis finansial global, yakni naik 6,9%. Data yang dirilis pada 13 September lalu juga menunjukkan bahwa investasi dan pertumbuhan penjualan ritel terbilang moderat dengan pertumbuhan masing-masing 16,5% dan 11,9%.
"Data ekonomi China semakin menunjukkan ekspektasi penurunan pada pertumbuhan ekonomi China. Pelemahan ekonomi dari prediksi analis ini juga menuai spekulasi baru mengenai kemungkinan penggelontoran stimulus oleh pemerintah China," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney.
Catatan saja, sepanjang pekan lalu, indeks MSCI Asia Pacific melorot 1,8%. Ini merupakan performa mingguan terburuk sejak pekan yang berakhir 8 Agustus lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News