kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Bursa Jepang, Korsel, Australia minus pagi ini


Senin, 22 Oktober 2018 / 07:53 WIB
Bursa Jepang, Korsel, Australia minus pagi ini
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan bursa di kawasan dibuka dengan pelemahan. Investor harap-harap cemas dengan tren kinerja korporasi kuartal ketiga tahun ini, sementara persoalan mengenai pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, kemungkinan penolakan bujet Italia, dan Brexit menahan selera investor menggelontorkan dananya. 

MSCI Aisa Pasifik di luar Jepang melandai 0,25%. Sementara Indeks Nikkei di Jepang turun 1,05%, Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 0,6%, dan Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,7%. 

Pekan ini akan menjadi puncak laporan keuangan korporasi Amerika Serikat. Beberapa perusahaan yang akan mengumumkan kinerja periode Juli-September antaral ain Amazon, Alphabet, Microsoft, dan Caterpillar. 

Didorong dengan perbaikan ekonomi dan pemangkasan pajak korporasi, perolehan earning per share korporasi di AS penghuni Indeks S&P 500 disebut bisa tumbuh 22% pada kuartal III lalu.

"Tapi, ada kekhawatiran mengenai margin yang terpangkas karena penguatan dollar AS, gangguan rantai suplai akibat ketidakpastian hubungan dagang, serta peningkatan beban biaya. Bahkan, hal ini bisa melukai laba fundamental korporasi," kata analis JPMorgan, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, investor masih akan memperhatikan perkembangan kasus Khashoggi yang dikhawatirkan mengganggu hubungan AS-Saudi. 

Di pasar komoditas, harga emas bertahan tetap tinggi di US$ 1.227,4 per ons troi. Sementara harga minyak mentah jenis Brent bertambah 10 sen menjadiu US$ 79,88 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×