Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham global reli untuk hari keempat seiring naiknya harga minyak ke level tertinggi November dan harga baja China melonjak lebih dari 5 %. Saham global telah melonjak 16 % dari level terendah tiga tahun pada Februari, didukung oleh pemulihan minyak dari bawah US$ 30 per barel, serta tanda-tanda stabilisasi ekonomi China.
Reli ini juga mendapat sokongan atas langkah Federal Reserve yang memangkas proyeksi kenaikan suku bunga dari empat ke dua tahun ini. Menyesuaikan perkembangan perekonomian dan keuangan global yang masih dibayangi resiko.
"Memulihkan fundamental dan fakta bahwa Fed akan mempertahankan suku untuk sementara tentu membantu sentimen. Orang-orang menjadi jauh lebih positif dari China. Orang-orang menyadari bahwa China tidak akan memiliki hard landing," kata Kirk Hartman, chief investment officer of Wells Capital Management, Kamis (21/4).
Hari ini, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,2 % pukul 08:13 waktu London. Saham Volkswagen AG naik 4,2 % setelah Bloomberg melaporkan bahwa mobil Jerman telah sepakat untuk menyisihkan setidaknya US$ 10 miliar kepada menyelesaikan klaim sipil di AS setelah dicurangi kendaraan diesel untuk menipu kontrol polusi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,2 %. Indeks Topix Jepang naik 2 % ke level tertinggi dua bulan, didukung oleh prospek Bank of Japan akan meningkatkan stimulus di review kebijakan moneter pekan depan. Kewenangan kemungkinan untuk meningkatkan pembelian aset, analis Goldman Sachs Group Inc menulis dalam sebuah laporan yang diterbitkan Rabu.
Indeks saham di Hong Kong dan Korea Selatan naik ke level tertinggi tahun ini. Indeks Shanghai Composite turun 0,7 % menjadi rendah untuk bulan setelah investor miliarder George Soros mengatakan Rabu bahwa pertumbuhan utang berbahan bakar China menyerupai AS di 2007-08, sebelum pasar kredit disita dan mendorong resesi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Minyak menuju US$ 44, bursa Asia reli
Bursa Asia jatuh terseret saham China
