kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bursa Asia tertekan kabar delisting perusahaan China di bursa AS


Senin, 30 September 2019 / 08:51 WIB
Bursa Asia tertekan kabar delisting perusahaan China di bursa AS
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia bergerak cenderung melemah pada Senin (30/9) pagi. Pada pukul 8.36 WIB, indeks Nikkei turun 0,46% ke 21.777. Hang Seng melemah 0,40% ke 25.854.

Indeks Taiex melemah 0,39% ke 10.829. Indeks Straits Times turun 0,38% ke 3.113. FTSE Bursa Malaysia melemah tipis 0,03% ke 1.583.

Hanya indeks Kospi yang pagi ini menguat tipis 0,07% ke 2.051.

Baca Juga: Nyala api baru perang dagang, Nasdaq memperketat aturan IPO perusahaan kecil China

Bursa saham tergerus setelah adanya laporan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) mengambil langkah radikal dengan memperketat aturan perusahaan tercatat dan mengancam delisting perusahaan-perusahaan China yang tercatat di AS. Langkah delisting dari bursa AS ini merupakan bagian dari upaya membatasi investasi AS di perusahaan China.

"Meski China memiliki current account surplus dan net creditor, perusahaan-perusahaan China merupakan net debtor dan bergantung pada modal asing," kata Koji Fukaya, presiden Office Fukaya Consulting kepada Reuters.

Fukaya mengatakan, AS berupaya membatasi aktivitas perusahaan China lewat tekanan pada pendanaan. Langkah ini muncul menjelang negosiasi dagang kedua negara yang akan digelar pada 10-11 Oktober mendatang.

Baca Juga: IHSG berpeluang melemah pada perdagangan Senin (30/9)

"Pada titik ini, pasar harus wait and see. Tentu investor perlu memilah berita yang gila tapi minggu ini bisa sedikit tenang karena libur di China. Data ekonomi akan mencari pendorong utama pasar," kata Kyosuka Suzuki, direktur valas Societe Generale kepada Reuters.

Sementara itu, Jepang melaporkan output pabrik yang turun lebih besar daripada ekspektasi pada bulan Agustus. Produksi industri turun 1,2% pada bulan Agustus, jauh lebih besar daripada prediksi penurunan 0,5%.

Perusahaan-perusahaan manufaktur yang disurvei oleh Kementerian Perdagangan memperkirakan produksi industri akan naik 1,9% pada bulan September dan turun 0,5% pada bulan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×