kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa Asia terpuruk, IHSG pun dilanda aksi jual


Senin, 18 Januari 2016 / 09:28 WIB
Bursa Asia terpuruk, IHSG pun dilanda aksi jual


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejalan dengan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka di zona merah pagi (18/1). Mengutip data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks tercatat turun 0,71% menjadi 4.492,04.

Saham-saham top gainers pagi ini antara lain: PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) naik 22,45% menjadi Rp 180, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) naik 19,01% menjadi Rp 144, dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) naik 8,82% menjadi Rp 74.

Sedangkan saham-saam top losers pagi ini: PT Wilmar Cahaya Internasional Tbk (CEKA) turun 10% menjadi Rp 585, PT Bukit Ulumatu Villa Tbk (BUVA) turun 9,48% menjadi Rp 525, dan PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) turun 8,33% menjadi Rp 110.

Sementara itu, sepuluh sektor kompak memerah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor industri lain-lain turun 1,4%, sektor manufaktur turun 1,13%, dan sektor pertambangan turun 0,89%.

David Nathanael, Analis First Asia Capital sebelumnya sudah memperkirakan IHSG di awal pekan ini akan bergerak di teritori negatif di kisaran support 4.470-4.410 dan resistance 4.540- 4.570.

David melihat, resiko pasar saham global dan kawasan sepekan terakhir cenderung meningkat, namun diimbangi dengan sentimen positif dari dalam negeri berupa kebijakan pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia.

Dia bilang, hal tersebut membuat tekanan IHSG relatif terbatas bila dibandingkan pasar saham global dan kawasan.

Adapun sejumlah faktor negatif yang telah memicu pemodal menghindari aset beresiko seperti ancaman perlambatan ekonomi global yang dikhawatirkan berdampak pada pemulihan ekonomi AS menyusul data ekonomi AS akhir pekan lalu kurang menggembirakan dan harga minyak mentah yang kembali anjlok hingga berada di bawah USD30/barel.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bursa Asia memulai pekan ini dengan wajah murung. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.43 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melorot 1,2% menuju level terendahnya sejak September 2012.

Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 1,4%. Adapun bursa China mengalami fluktuatif di dua zona dan bursa Hong Kong dibuka di zona negatif.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,7%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 1,5%.

Pasar Asia pagi ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya anjloknya harga minyak dunia seiring dicabutnya sanksi internasional terhadap Iran. Dengan demikian, Iran memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekspor minyak mereka di tengah tingginya suplai minyak dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×