Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pasar saham Asia dibuka turun pada perdagangan Senin (25/6). Tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat meningkat. China pun mulai mengantisipasi efek perang dagang dengan pelonggaran kebijakan moneter.
Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 turun 0,36% pada pukul 07.39 WIB. Di Korea Selatan indeks Kospi juga melorot 0,51% dan indeks saham Australia S&P/ASX 200 turun tipis 0,04%.
Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia mengguncang pasar dan memicu dana keluar dari pasar negara berkembang pada bulan ini. Baru-baru ini, bank sentral China memutuskan untuk memangkas rasio cadangan di sejumlah bank mulai 5 Juli mendatang, hanya sehari sebelum penerapan tarif impor barang China oleh AS diterapkan.
Pasar menduga, China selanjutnya akan mengurangi jumlah cadangan bank sentral lebih dari US$ miliar untuk meredam perlambatan ekonomi.
Ancaman eskalasi perang dagang semakin kuat, karena Departemen Keuangan AS diperkirakan akan merilis rencana peraturan baru investasi China di perusahaan teknologi. Menurut Wall Street Journal, pemerintah Trump akan membatasi perusahaan China yang berniat membeli perusahaan teknologi AS yang penting secara industri.
"Ini meningkatkan tensi perang dagang. Volatilias akan terus meningkat," kata Lee Ferridge, ahli strategi makro di State Street Corp, seperti dilansir Bloomberg.
Bursa Asia juga mengantisipasi isu politik di Turki. Recep Tayyip Erdogan mengklaim menang dalam pemilu yang digelar akhir pekan lalu. Kantor berita pemerintah Anadolu menyebut, Erdogan mengklaim meraih mandat suara 53%, mengungguli penantangnya Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang meraih 31%. Ini dengan perhitungan suara masuk yang sudah mencapai 98%.
Dari pasar mata uang, dollar AS stabil, sedangkan yen dan euro menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News