kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia tergerus 1,6% dalam sepekan


Minggu, 10 November 2013 / 15:09 WIB
Bursa Asia tergerus 1,6% dalam sepekan
ILUSTRASI. Tanda-tanda melahirkan pembukaan 1. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia mencatatkan penurunan di sepanjang pekan lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada periode 4-8 November 2013, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,6% menjadi 138,98.

Penurunan dipicu oleh merahnya sejumlah indeks acuan di kawasan regional. Sebut saja indeks Topix yang turun 0,6% di Jepang, indeks S&P/ASX 200 yang turun 0,2% di Australia, dan indeks Straits Times Singapura yang turun 0,8%.

Penurunan yang dalam terlihat pada indeks Hang Seng sebesar 2,2% di Hong Kong. Demikian pula halnya dengan Shanghai Composite Index di China yang turun 2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 2,7% dan indeks Taiex Taiwan turun 1,9%.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: Samsung Electronics Co yang turun 6% selama sepekan di Seoul, Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun 3,7% di Hong Kong, dan Toyota Motor Corp turun 2,1% di Tokyo. Di sisi lain, Coca Cola West Co membukukan kenaikan terbesar kelima pada pekan ini setelah mencetak lonjakan laba bersih.

Sepertinya, investor di kawasan regional mencemaskan langkah the Federal Reserve AS yang dalam waktu dekat akan memutuskan untuk mengurangi nilai stimulus. Pasalnya, the Fed menilai, ekonomi AS sudah cukup kuat dan stabil.

"Kapan waktu pelaksanaan dan besaran pemangkasan stimulus merupakan hal yang penting. Jika mereka memangkas stimulus dengan nilai yang cukup besar, maka pasar finansial akan terguncang," jelas Nader Naemi, head of dynamic asset allocation AMP Capital Investors Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×