kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Sejalan dengan Penurunan Wall Street


Rabu, 08 Januari 2025 / 08:32 WIB
Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Sejalan dengan Penurunan Wall Street
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak beragam (mixed) pada perdagangan Rabu (8/1) pagi, dengan mayoritas indeks melemah.REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak beragam (mixed) pada perdagangan Rabu (8/1) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 278,30 poin atau 0,69% ke 39.803,11, Hang Seng turun 56,82 poin atau 0,29% ke 19.390,76.

Taiex turun 85,42 poin atau 0,34% ke 23.571,61, Kospi naik 8,24 poin atau 0,33% ke 2.500,34, ASX 200 naik 31,91 poin atau 0,39% ke 8.317, Straits Times naik 6,72 poin atau 0,18% ke 3.834,46 dan FTSE Malaysia turun 1,06 poin atau 0,06% ke 1.628,78.

Pergerakan bursa Asia yang meyoritas melemah mengikuti penurunan Wall Street yang juga turun setelah aksi jual surat utang diperdalam oleh taruhan bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga lagi sebelum Juli imbas risiko inflasi.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Pada Selasa (7/1) Pagi, Mengekor Kenaikan Wall Street

Penjualan obligasi bertenor 10 tahun senilai US$ 39 miliar menarik perhatian.

"Peningkatan imbal hasil tidak selalu menjadi masalah bagi saham, kecuali tentu saja karena ekonomi mulai gagal. Maka semua taruhan akan batal," kata Kenny Polcari di SlateStone Wealth seperti dikutip Bloomberg. 

"Namun kenaikan imbal hasil akan menjadi masalah jika inflasi meningkat." 

Di Asia, investor mencermati  pasar obligasi pemerintah China senilai US$ 11 triliun yang tidak pernah sepesimis saat ini. Imbal hasil obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun jatuh dalam beberapa pekan terakhir ke level terendah sepanjang masa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×