kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.879   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.616   78,17   1,20%
  • KOMPAS100 949   10,26   1,09%
  • LQ45 739   9,06   1,24%
  • ISSI 210   1,49   0,71%
  • IDX30 384   6,00   1,59%
  • IDXHIDIV20 464   6,24   1,36%
  • IDX80 108   1,10   1,04%
  • IDXV30 113   0,73   0,65%
  • IDXQ30 126   2,46   1,99%

Bursa Asia Menguat, Didukung Kesepakatan tentang Plafon Utang AS


Senin, 29 Mei 2023 / 08:33 WIB
Bursa Asia Menguat, Didukung Kesepakatan tentang Plafon Utang AS
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat pada awal perdagangan pekan ini, Senin (29/5). REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia menguat pada awal perdagangan pekan ini, Senin (29/5). Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 naik 464,51 poin atau 1,49% ke 31.379,36, Hang Seng naik 80,16 poin atau 0,43% ke 18.827,08, Taiex naik 140,97 poin atau 0,88% ke 16.645,09, Kospi naik 4,12 poin atau 0,16% ke 2.558,81, ASX 200 naik 75,14 poin atau 1,05% ke 7,229,90, Straits Times naik 16,56 poin atau 0,52% ke 3.224,13 dan FTSE Malaysia naik 1,03 poin atau 0,07% ke 1.404,47.

Bursa Asia naik, setelah risk appetite investor naik menyusul kesepakatan plafon utang AS antara Presiden AS Joe Biden dangan Ketua DPR Kevin McCarthy.

Mengutip Bloomberg, saham di Jepang naik, memimpin kenaikan bursa Asia pagi ini.

Baca Juga: Pekan yang Pendek, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Jadi Alternatif Mengejar Cuan

Investor semakin yakin bahwa kesepakatan plafon utang AS akan tercapai.

Kesepakatan yang telah dicapai oleh Biden dengan McCarthy perlu disahkan oleh Kongres. 

Sementara itu, Departemen Keuangan perlu kembali mengisi pundi-pundinya dengan menjual lebih banyak sudat utang. Pengesahan kesepakatan plafon utang AS juga mengembalikan fokus investor tentang upaya The Fed dalam menjinakkan inflasi.

"Ketidakpastian berlanjut mengenai durasi dan keparahan resesi pendapatan yang sedang berlangsung. Sebaliknya, pengetatan likuiditas jangka pendek dapat memburuk karena kebutuhan pemerintah untk mengatasi tunggakan penerbitan utangnya," kata Suzuki.

"Pasar akan menghadapi kesulitan likuiditas, karena Departemen Keuangan akan menerbitkan banyak obligasi untuk memulihkan cadangan kasnya," kata Char Chanana, ahli stretagi pasar di Saxo Capital Market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×