kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia memerah tersengat pernyataan Trump, pasar Australia paling dalam jatuhnya


Rabu, 04 Desember 2019 / 07:34 WIB
Bursa Asia memerah tersengat pernyataan Trump, pasar Australia paling dalam jatuhnya
ILUSTRASI. An investor is reflected in a window displaying a board showing stock prices at the Australian Securities Exchange (ASX) in Sydney, Australia, July 17, 2017. REUTERS/Steven Saphore


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham regional ikut terseret ke zona pada perdagangan Rabu (4/12) pagi. Terkena sentimen negatif pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyarankan menunda kesepakatan perdagangan dengan China sampai pemilihan presiden 2020.

Melansir CNBC, indeks S & P / ASX 200 Australia menurun lebih dari 1,5% karena saham BHP, raksasa perusahaan tambang jatuh melebihi 2,5%. Di sisi lain, data PDB Australia untuk kuartal ketiga diperkirakan akan keluar pagi ini.

Baca Juga: Wall Street jatuh untuk hari ketiga, Trump isyaratkan penundaan kesepakatan

Sementara, indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,03% pada awal perdagangan karena saham indeks Fast Retailing turun lebih dari 2,5%. Indeks Topix juga turun 0,64%.

Kospi Korea Selatan diperdagangkan 0,84% lebih rendah, karena saham pembuat chip SK Hynix turun 1,14% - menyusul penurunan semalam Nvidia, Micron dan Advanced Micro Devices di Wall Street.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,39% lebih rendah.

Baca Juga: AS bidik Prancis, 28 negara Uni Eropa akan bersatu melawan tarif Trump

Sebelumnya, Senin (2/12), Trump mengatakan akan mengembalikan tarif pada baja impor asal Brasil dan Argentina. Menambah deretan genderang perang dagang AS dengan mitra dagang lainnya.

"Pasar tetap sangat sensitif terhadap perkembangan perdagangan. Kurangnya urgensi untuk membuat kesepakatan disajikan ... sebagai sangat nyata," kata analis RBC Capital Markets dalam sebuah catatan dilansir dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×