Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa saham Asia memerah menutup perdagangan Kamis (9/3), setelah rilis data inflasi China yang meragam. Di mana indeks harga produsen China (PPI) melonjak dilaju tercepat sejak September 2008. PPI China naik 7,8% pada Februari dari tahun sebelumnya.
Sebaliknya, harga konsumen melambat dari tahun lalu, menjadi 0,8 %, kecepatan yang paling lambat sejak Januari 2015.
Mengutip CNBC, indeks Shanghai komposit ditutup turun 0,74 % atau 24 poin di 3.216,58 dan komposit Shenzhen turun 0,73 % atau 14,7 poin menjadi berakhir pada 2.009,55. Hong Kong Hang Seng anjlok 1,18 % pada pukul 3:00 HK / SIN.
Sedangkan, indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,34 % atau 64,5 poin di 19.318,58 dipicu melemahnya yen mendorong pembelian. Sementara, indeks ASX 200 ditutup turun 0,32 % atau 18,5 poin di 5.741,2.
Sentimen yang mempengaruhi pasar lainnya yakni jatuhnya harga minyak lebih dari 5 % setelah data menunjukkan persediaan minyak AS melonjak ke rekor tertinggi, atau naik 8,2 juta barel pekan lalu. Dibandingkan dengan ekspektasi konsensus untuk 2 juta barel.
Tapi minyak berhasil pulih pada perdagangan Asia hari ini, minyak West Texas Intermediate (WTI) mendaki 0,64% menjadi US$ 50,60 per barel. Sedangkan minyak patokan global Brent naik 0,83% menjadi US$ 53,55.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News