kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia memerah karena meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman virus corona


Senin, 10 Februari 2020 / 08:34 WIB
Bursa Asia memerah karena meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman virus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi bursa Asia.


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka memerah pada awal perdagangan pekan ini. Senin (10/2) pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 178,47 poin atau 0,75% ke 23.650,70, Hang Seng turun 319,82 poin atau 0,15% ke 27.088,87, Taiex turun 170,94 poiin atau 1,48% ke 11.441,57, Kospi turun 23,61 poin atau 1,07% ke 2.188,11, ASX 200 turun 16,08 poin atau 0,23% ke 672,96, Straits Times turun 35,37 poin atau 1,09% dan FTSE Malaysia turun 10,33 poin atau 0,66%.

Melorotnya bursa Asia dipicu oleh naiknya jumlah kematian akibat wabah virus corona yang melampaui epidemi SARS. Hal ini membuat kekhawatiran investor tentang tingkat keparahan wabah ini semakin meningkat.

Baca Juga: Bursa Asia melaju kencang pada awal perdagangan hari ini

Sejauh ini, sebanyak 908 orang meninggal akibat virus corona, dengan lebih dari 40.000 kasus yang terdeteksi.

"Harapan pasar menjadi peka terhadap isu utama virus corona. Dalam lingkungan ini, kami mendukung posisi defensif," tulis ekonom ANX dalam sebuah riset yang dikutip Reuters.

"Pasar akan peka terhadap berita virus corona, ketika pabrik dan pelabuhan di China kembali dibuka. Sejauh mana hal itu dapat dicapai akan menunjukkan tingkat gangguan yang sedang berlangsung," imbuhnya.

Ketika pihak berwenang China berencana mengakhiri musim liburan tahun baru Imlek yang sudah diperpanjang beberapa waktu, sejumlah besar tempat kerja dan sekolah masih tutup dan banyak karyawan kerah putih yang bekerja dari rumah.

Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan penguatan, tetap ada potensi koreksi

Kekhawatiran tentang pukulan terhadap ekonomi China telah merusak selera risiko investor meski kepercayaan pada kemampuan China untuk menahan epidemi ini telah mencegah kerugian yang tajam.

Bank sentral China telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung perekonomian, termasuk mengurangi suku bunga dan membanjiri pasar dengan likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×