kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia memerah dipicu ketidakpastian perundingan dagang dan koreksi harga minyak


Rabu, 20 November 2019 / 08:43 WIB
Bursa Asia memerah dipicu ketidakpastian perundingan dagang dan koreksi harga minyak
ILUSTRASI. ilustrasi Bursa Asia


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu (20/11). Pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 38,31 poin atau 0,16% ke 23.255, Hang Seng turun 191,33 poin atau 0,69% ke 26.906,15, Taiex turun 30,07 poin atau 0,26% ke 11.625,72, Kospi turun 15,54 poin atau 0,72% ke 2.138, ASX 200 turun 83,22 poin atau 1,22% ke 6.731,40, Straits Times turun 5,14 pon atau 0,15% ke 3.233,54 dan FTSE Malaysia terkoreksi 3,68 poin atau 0,23% ke 1.610,63.

Pelemahan bursa Asia dipicu oleh perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China yang tidak menghasilkan apa-apa selain aliran pesan yang saling bertentangan. Sementara kekhawatiran kenaikan pasokan membuat harga minyak melorot ke level terendah dalam tujuh pekan.

Baca Juga: Bursa Asia dibuka bervariasi, dibayangi sentimen kesepakatan dagang AS-China

Harapan kemajuan perundingan dagang AS-China meningkat pada Selasa. Namun, Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan menaikkan tarif lebih lanjut jika kesepakatan dagang dengan China tidak ia sukai.

"Fokus langsung terhadap perundingan dagang AS-China dan pasar tampaknya enggan untuk bergerak banyak di kedua arah sampai perundingan dagang diselesaikan," tulis analis ANZ dalam risetnya seperti dikutip Reuters.

"Itu terlihat bahwa pasar pendapatan tetap menguat meski pasar saham stabil, menunjukkan pasar tetap berhati-hati tentang prospek pertumbuhan."

Kini investor tengah menanti risalah pertemuan kebijakan The Fed. 

"Risalah akan menguraikan pandangan Fed bahwa risiko penurunan ekonomi AS telah mereda dan bahwa penilaian ulang material dari prospek ekonomi diperlukan untuk menurunkan suku bunga lagi," kata Joseph Capurso, analis Commonwealth Bank of Australia seperti dikutip Reuters.

"Kami melihat FOMC sekarang ditahan hingga Maret 2020."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×