kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Melemah di Tengah Ketidakpastian Global


Senin, 09 Mei 2022 / 13:15 WIB
 Bursa Asia Melemah di Tengah Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Bursa Asia


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bursa saham Asia turun pada perdagangan Senin (9/5), seiring merosotnya bursa berjangka Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga dan penguncian Covid-19 di China.

Analis Barcalays menyebut, kondisi tersebut akan memicu ketidakpastian ekonomi global serta kemungkinan resesi. Hal ini akan menciptakan prospek suram dari inflasi yang memaksa bank sentral menaikkan suku bunga walau pertumbuhan justru melambat.

"Serangkaian kenaikan suku bunga dan hawkish datang dengan latar belakang anjloknya aktivitas China dan Eropa, serta rencana baru terkait larangan impor energi dari Rusia dan tekanan pasokan yang berkelanjutan," kata analis, dikutip dari Reuters, Senin (9/5).

Baca Juga: IHSG Ambles 3,88% ke 6.948,3 di Akhir Sesi Pertama, Asing Lepas BBCA, BBRI, ADRO

Tercatat saham berjangka S&P 500 memimpin dengan penurunan 1,0%. Sementara Nasdaq berjangka turun 0,8%. EUROSTOXX 50 berjangka juga turun 1,4% dan FTSE berjangka 0,8%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9% dan Nikkei Jepang 2,1%. Saham blue chips China turun 0,6%. Sementara yuan menyentuh level terendah 18 bulan lainnya untuk diperdagangkan pada 6,7049 per dolar.

Investor sudah khawatir menjelang laporan harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu karena hanya sedikit penurunan inflasi yang diperkirakan, dan tentu saja tidak ada yang mencegah kenaikan suku bunga The Fed setidaknya 50 basis poin pada Juni ini.

Inflasi inti sebenarnya terlihat naik 0,4% pada April, naik dari 0,3% bulan sebelumnya, bahkan ketika laju tahunan sedikit menurun karena efek dasar. Analis ANZ mencatat, indeks harga konsumen (CPI) mencapai 5,6% pada kuartal I 2022.

"Ini terlalu tinggi untuk The Fed dan kami pikir dewan rapat kebijakan bank sentral AS (FOMC) tidak akan santai tentang inflasi sampai angka inti moderat menjadi sekitar 0,2% per bulan secara berkelanjutan," terangnya.

Bahkan, kata ANZ, The Fed bukan satu - satunya bank sentral yang menghadapi tekanan inflasi. Diperkirakan bank sentral Eropa (ECB) menerapkan kebijakan yang lebih kepada Hawkish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×