Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Saham Asia jatuh pada hari Selasa (3/10), setelah pejabat Federal Reserve memperkuat pandangan bahwa suku bunga Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Sementara yen merosot mendekati level terendah dalam satu tahun, membuat para pedagang mewaspadai intervensi dari pihak berwenang Jepang.
Melansir Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,36% ke level terendah sejak 28 November 2022. Indeks Nikkei Jepang turun 1,5%.
Sedangkan, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1%. Pasar China ditutup untuk minggu ini karena Libur Golden Week.
Pejabat The Fed mengatakan bahwa kebijakan moneter harus tetap ketat untuk "beberapa waktu" guna menurunkan inflasi kembali ke target 2% Fed.
Baca Juga: IHSG Bergerak Mixed pada Awal Perdagangan Selasa (3/10), Saat Bursa Asia Memerah
"Saya tetap bersedia untuk mendukung kenaikan suku bunga federal fund pada pertemuan mendatang jika data yang masuk mengindikasikan bahwa perkembangan inflasi telah terhenti atau terlalu lambat untuk membawa inflasi ke 2% pada waktu yang tepat," kata Gubernur Fed Michelle Bowmanpada hari Senin dalam pidato yang dipersiapkan untuk konferensi perbankan.
Namun, retorika hawkish dari para pejabat the Fed muncul ketika perdebatan yang sedang berlangsung mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini terus berlanjut.
Para pedagang dana berjangka Fed memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 26% pada bulan November, dan 45% kemungkinan kenaikan pada bulan Desember, menurut CME FedWatch Tool.
Di tempat lain, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,27%. Sementara dolar Australia melemah 0,16% menjadi $0,635 menjelang keputusan kebijakan dari Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.
Baca Juga: Bursa Asia Pasifik Jatuh Jelang Keputusan Suku Bunga RBA pada Selasa (3/10)
Semua kecuali dua dari 32 ekonom dalam jajak pendapat pada 27-28 September yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan RBA akan mempertahankan suku bunga acuan pada 4,10%. Dua orang memperkirakan kenaikan sebesar 25 basis poin.
"Kami masih berpikir bahwa masih ada satu kali kenaikan lagi, baik untuk pertemuan bulan depan atau pertemuan bulan Desember," kata Rob Carnell, kepala riset Asia Pasifik di ING.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News