kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Dibuka Pagi Ini (2/5) Melemah Terseret Data Ekonomi China


Senin, 02 Mei 2022 / 07:51 WIB
Bursa Asia Dibuka Pagi Ini (2/5) Melemah Terseret Data Ekonomi China
ILUSTRASI. Bursa Asia kompak melemah di perdagangan pagi ini (2/5)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dengan kompak melemah pada awal perdagangan hari ini. Senin (2/5), pukul 07.37 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,30% ke 26.767,83.

Serupa, indeks Kospi juga turun 0,68% ke 2.676,85. Dan indeks ASX 200 anjlok 1,36% ke 7.333,7. Sementara itu, pasar saham di Hong Kong, China Daratan, Singapura dan Taiwan libur.

Sentimen bagi pasar saham di kawasan dipengaruhi oleh data aktivitas pabrik China yang kontraksi pada bulan April lalu. Hal ini membebani sentimen investor regional di awal pekan ini.

Aktivitas pabrik China kontraksi pada kecepatan yang lebih curam di bulan lalu karena penguncian Covid-, yang 19 memukul produksi industri.

Sabtu (30/4) Biro Statistik Nasional merilis PMI Manufaktur China di bulan April turun menjadi 47,4. Ini jadi kontraksi bulan kedua berturut-turut menyusul rilis di bulan Maret di mana PMI Manufaktur berda di level 49,5.

Baca Juga: Kondisi Membaik, Qantas Airways Pesan 12 Pesawat Airbus A350-1000

Level 50 dalam pembacaan PMI memisahkan pertumbuhan dari kontraksi. Pembacaan PMI berurutan dan mewakili ekspansi atau kontraksi dari bulan ke bulan.

Sebuah survei swasta juga menunjukkan kontraksi dalam aktivitas pabrik China, dengan IMP manufaktur Caixin/Markit berada di posisi 46, turun dari realisasi di bulan sebelumnya yang ada di level 48,1.

“Omicron dan kebijakan nol-covid pemerintah adalah penyebab utama penurunan aktivitas China pada bulan April, menghentikan produksi industri dan mengganggu rantai pasokan,” kata Rodrigo Catril Currency Strategist National Australia Bank dalam sebuah catatan.

"Perlambatan ekonomi China yang tajam pada kuartal kedua tetap merupakan hasil yang realistis pada tahap ini dan jika sejarah adalah panduan, pukulan global terhadap pertumbuhan akan segera menyusul," lanjut Catril.

Data tersebut muncul ketika China daratan telah bergulat selama berminggu-minggu dengan wabah Covid-19 terburuk sejak 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×