kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia dibuka melemah, setelah potensi resesi menghantam sebagian negara Asia


Senin, 17 Februari 2020 / 08:58 WIB
Bursa Asia dibuka melemah, setelah potensi resesi menghantam sebagian negara Asia
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka melemah akibat dampak virus corona ke ekonomi di kawasan


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan Senin (17/2), karena investor mulai menimbang pukulan bagi ekonomi di pasar Asia dalam jangka pendek akibat virus corona. Meskipun adanya harapan terhadap stimulus kebijakan lebih lanjut yang membendung pelemahan lebih lanjut. 

Mengutip Bloomberg, pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 turun 250,02 poin atau 1,05% ke 23.438,33, Hang Seng naik 81,53 poin ke 27.903,81, Taiex turun 68,04 poin ke 11.747,07, Kospi naik 1,49 poin ke 2.245,08, ASX 200 turun 10,00 poin ke 7.120,20, Straits Times naik 0,29 poin ke 3.220, 32 dan FTSE Malaysia naik 0,54 poin atau 0,20% ke 1.545,08

Perdagangan bursa saham Asia diperkirakan akan bergerak dalam rentang sempit karena pada Senin (17/2) pasar keuangan Amerika Serikat (AS) libur. 

pelemahan terbesar di pasar Asia terjadi di bursa Nikkei setelah data ekonomi Jepang yang buruk. Di mana, Negeri Matahari Terbit tersebut mengalami kontraksi tahunan mencapai 6,3% pada periode Oktober-Desember 2019 lalu. Ini merupakan penyusutan tercepat sejak kuartal II-2014.

Baca Juga: Virus corona membuat Singapura pangkas proyeksi ekonomi 2020 jadi -0,5% sampai 1,5%

Pasar ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut juga sedang dibayangi kekhawatiran terhadap pelemahan di kuartal selanjutnya akibat virus corona. Penyebaran wabah virus corona membuat pendapatan dari sektor pariwisata dan konsumsi dalam negeri rusak.

Ini memicu kekhawatiran Jepang mungkin berada di puncak resesi.

Setali tiga uang, Singapura juga dihadapkan pada peluang resesi akibat virus corona. Pemerintah Singapura akhirnya memangkas pertumbuhan ekonomi menjadi -0,5% hingga 1,5% untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×