kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia dibuka bervariasi pada pagi ini (31/5)


Senin, 31 Mei 2021 / 08:29 WIB
Bursa Asia dibuka bervariasi pada pagi ini (31/5)
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka bervariasi pada awal pekan ini


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi pada awal perdagangan hari ini. Senin (31/5) pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,39% ke 29.036,40. Berbeda indeks Hang Seng naik 0,35% ke 29.225,46.

Serupa, indeks Taiex naik 0,63% ke 16.977,24. Sedangkan indeks Kospi turun tipis 0,04% ke 3.187,50. Dan indeks ASX 200 naik 0,04% ke 7.182,20.

Sementara itu, Straits Times naik 0,45% ke 3.189,59 dan FTSE Malaysia ambles 1,35% ke 1.572,99.

Bursa saham di kawasan sebenarnya berusaha bergerak lebih tinggi di awal pekan ini untuk memperpanjang reli baru-baru ini ke minggu ketiga. Terlebih angka pekerjaan di Amerika Serikat (AS) menunjukkan kebangkitan yang diharapkan dalam perekrutan pada bulan Mei dan menjaga pemulihan global tetap pada jalurnya.

Untuk perdagangan di awal pekan ini, pasar di AS dan Inggris ditutup karena libur, tetapi kontrak berjangka masih diperdagangkan di Asia dengan Nasdaq naik 0,2% dan S&P 500 menguat 0,1%.

Baca Juga: IHSG berpeluang lanjutkan penguatan, ini rekomendasi saham untuk hari ini (31/5)

Data utama yang akan dilirik investor pada pekan ini adalah upah tenaga kerja AS keluar pada Jumat (4/6) dengan perkiraan median di 650.000. Tetapi hasilnya tidak pasti setelah kenaikan 266.000 April yang sangat lemah.

Ekonom Pasar NatWest Kevin Cummins mencatat bahwa bahkan dengan kenaikan sekitar 550.000 total gaji masih akan menjadi 7,7 juta di bawah level Februari 2020.

"Pasar tenaga kerja masih dianggap masih jauh dari pemulihan," tambahnya. "Menurut pendapat kami, data tidak mungkin meyakinkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa kemajuan telah cukup substansial untuk mulai menandakan pengetatan," pungkas Cummins seperti dikutip Reuters.

Federal Reserve bertemu berikutnya pada 16 Juni dan minggu ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi anggota untuk membicarakan kebijakan sebelum periode blackout dimulai pada 5 Juni.

Sejauh ini, investor telah percaya pada kata-kata The Fed bahwa pasar tenaga kerja perlu lebih meningkat sebelum berbicara tentang tapering off.

Selanjutnya: OJK terus menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil di tengah upaya pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×