Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham di seluruh Asia-Pasifik naik, Selasa (29/3) menyusul jatuhnya harga minyak semalam. Sementara itu Bitcoin melonjak melewati level kunci, dan yen terus melemah.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,45% pada awal perdagangan dan Topix naik 0,27%. Saham teknologi naik, dengan Sony naik 1,34% dan SoftBank Group naik hampir 1%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 0,75%, karena saham bank naik. Namun, saham penambang dan minyak menurun, melawan tren.
Pasar menanti data ekonomi terbaru termasuk penjualan ritel Australia untuk Februari.
Harga minyak merosot semalam di tengah kekhawatiran permintaan yang timbul dari penguncian baru di Shanghai, menyelam lebih dari 8%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Melanjutkan Penguatan, Simak Pergerakan Saham SMGR, ERAA, dan MNCN
Shanghai menyumbang 4% dari total konsumsi minyak China. Pasar khawatir wabah itu pada akhirnya dapat mengancam 15,5 [juta barel per hari] minyak yang dikonsumsi negara itu," kata analis ANZ Research Brian Martin dan Daniel Hynes.
Harga minyak terus meluncur pada pagi hari perdagangan Asia, dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 1% menjadi US$104,84 dan minyak mentah Brent berjangka turun 1,5% menjadi $110,79 per barel.
Wall Street pada hari Senin naik dalam reli pasar yang sarat teknologi. Dow Jones Industrial Average naik 94,65 poin atau 0,27%, S&P 500 naik 0,7%, dan Nasdaq Composite naik 1,31%.
Di tempat lain, Bitcoin menembus level kunci US$45.000 semalam dan menghapus kerugiannya untuk tahun 2022, melonjak setinggi 6,7% menjadi US$47.914,35. Itu terakhir 5,44% lebih tinggi pada US$47.307.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 99,079 — melompat dari level di sekitar 98,8 dari sesi sebelumnya.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 Naik 3 Hari Berturut-Turut Terangkat Saham Tesla
Yen Jepang diperdagangkan pada 123,49 per dolar, karena terus melemah.
"Yen Jepang tetap menjadi cerita utama di FX dengan USD/JPY memperpanjang kenaikan vertikal selama 24 jam terakhir," tulis Rodrigo Catril, analis senior valuta asing National Australia Bank dalam catatan hari Selasa.
Dolar Australia berada di US$0,7490, sedikit lebih rendah dari level di sekitar US$0,75 sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News