kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa Asia bergerak variatif meski sentimen global positif


Selasa, 05 Juni 2018 / 08:07 WIB
Bursa Asia bergerak variatif meski sentimen global positif
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa Asia bergerak variatif pada perdagangan Selasa (5/6). Investor mengambil nafas setelah reli kemarin. Namun, solidnya pasar saham di Wall Street membatasi penurunan saham di kawasan Asia.

Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,23% dan indeks Topix menguat 0,11% pada pukul 07.48 WIB. Namun, indeks Kospi di Korea Selata turun 0,52%. Sedangkan, di pasar Australia, indeks S&P/ASX 200 tergelincir 0,60%.

Sentimen di pasar global sejatinya lebih positif. Ketiga indeks acuan saham AS ditutup menguat, semalam. Fokus investor bergerak menjauh dari kekhawatiran perang dagang dan kembali ke fundamental ekonomi yang solid.

Laporan data ketenagakerjaan AS bulan Mei yang lebih baik dari perkiraan, telah membantu menghidupkan kembali optimisme investor terhadap perekonomian negara adidaya tersebut. Apalagi, kekhawatiran terhadap menyebarnya krisis politik di Eropa mulai mereda setelah Italia berhasil membentuk pemerintahan koalisi pada Jumat lalu untuk mengakhiri kebuntuan politik.

"Data AS yang kuat menempatkan kembali pasar pada fundamental, tepat ketika kekhawatiran politik di Italia surut," kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management seperti dilansir Reuters, Selasa.

Meski demikian, ketegangan perdagangan kemungkinan akan kembali mengemuka pada pekan ini. Sebab, pada pertemuan kelompok G-7 di Quebec, Jumat, Uni Eropa dan Kanada diperkirakan akan mengancam langkah-langkah pembalasan terhadap AS, kecuali Presiden Donald Trump membatalkan penerapan tarif impor baja dan aluminium.

Dari pasar komoditas, harga minyak bergerak naik, setelah semalam anjlok di bawah US$ 65 per barel. Komoditas energi ini sempat tergelincir karena spekulasi anggota OPEC akan menghentikan kesepakatan pengurangan produksi minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×