kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa AS tumbang setelah bergerak liar


Rabu, 17 Desember 2014 / 06:56 WIB
Bursa AS tumbang setelah bergerak liar
ILUSTRASI. Berbagai Resep MPASI Bayam yang Bisa Dicoba


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat mengakhiri perdagangan Selasa (16/12) dengan pelemahan. Indeks merosot setelah sempat berfluktuasi.

Standard & Poor's 500 Index ditutup dengan pelemahan 0,9% menjadi 1.972,74 pada pukul 16:00 waktu New York. Dow Jones Industrial Average juga kehilangan 111,97 poin atau 0,7% menjadi 17.068,87. 

Sedangkan Nasdaq 100 Index jatuh 1,6%, penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir. Sektor teknologi di S&P 500 Index merosot terdalam sejak 30 Oktober.

"Pasar saat ini bertanya-tanya karena penurunan harga minyak mentah. Dan sektor teknologi merosot karena ini salah satu yang memperoleh pendapatan dari luar negeri, sementara pasar sedang fokus pada pertumbuhan pasar global," kata Karyn Cavanaugh, Senior market strategist di Voya Investment Management LLC pada Bloomberg.

Pasar AS berfluktuasi tajam. S&P 500 sempat jatuh 0,7% pada 10 menit pertama perdagangan, lalu rebound sampai 1,4%. Indeks merosot tajam di jam terakhir perdagangan.

"Pasar berfluktuatif hari ini, mulai dari emas hingga tresuri, saham dan mata uang. Ketika harga minyak menguat, pasar berbondong-bondong ikut. Jika turun, mereka langsung pergi," kata Jim Paulsen,  Chief Investment Strategist di Wells Capital Management. Indeks S&P 500 sepanjang bulan ini sudah merosot 4,6%.  

Kemarin bursa AS diliputi sentimen negatif. Bursa pasar berkembang terkoreksi 1,8%, sementara harga minyak mentah merosot ke bawah US$ 54 per barel. Rubel Rusia juga sempat merosot lebih dari 70 per dollar AS untuk pertama kalinya, setelah bank sentral Rusia menaikkan bunga menjadi 17%.

Tak hanya itu, pasar juga tak bersemangat setelah laporan awal indeks manufaktur China menunjukkan gejala kontraksi, serta indeks manufaktur Prancis mengalami penurunan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×