kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Bursa AS terdongkrak pelemahan indeks dollar


Jumat, 15 Mei 2015 / 06:44 WIB
Bursa AS terdongkrak pelemahan indeks dollar
ILUSTRASI. Warga mengikuti kegiatan penyuluhan bertajuk Waspada Investasi Bodong & Pinjaman Online Ilegal di ruang pertemuan SD Muhammadiyah 8 Surabaya, kawasan Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya, Minggu (16/10/2022). Kegiatan yang diinisiasi Indah Kurnia, anggota DPR RI daerah pemilihan Jatim 1 itu menggandeng Lumbung Pelita Indonesia & Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga tak terjebak pinjaman online ilegal & investasi bodong. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)


Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat untuk yang pertama kalinya dalam minggu ini. Standard & Poor’s 500 Index bahkan mencatatkan rekor tertinggi. Pelemahan dollar AS telah mendorong perusahaan multinasional dan pasar obligasi bergairah. Standard & Poor’s 500 Index naik 1,1% pada pukul 4 p.m. di New York. 

Indeks Dow Jones Industrial Average juga naik 1,1%, dengan penguatan dihampir seluruh anggota bursa. Penguatan harga saham juga terjadi di hampir seluruh industri anggota S&P 500. Saham perusahaan teknologi mengalami rely dalam dua hari. 

Selama sepekan Indeks S&P 500 telah menguat 2%, dari nilai terendahnya yang terjadi pada 6 Mei 2015. Saham perusahaan Apple Inc dan Microsoft Corp melonjak lebih dari 2%.

Di sisi lain Bloomberg Dollar Spot Index tergelincir 0,3%. Indeks dollar terus melemah selama 5 minggu. Sementara harga emas menguat menuju level tertingginya sejak Februari.

Indeks dollar telah jatuh dari level tertinggi, disulut oleh data ekonomi AS yang mengecewakan. Selain itu dollar juga melemah disebabkan prediksi kenaikan suku bunga pinjaman di negeri Paman Sam tersebut. Dollar yang lebih lemah secara umum telah mendorong kinerja perusahaan-perusahaan Amerika, sebab produk mereka menjadi lebih kompetitif.

Anwiti Bahuguna, Senior portfolio manager Columbia Threadneedle Investments mengatakan, pertumbuhan moderat dengan inflasi yang rendah tidak akan membuat The Fed bereaksi. "Bursa saham menyukai hal itu," katanya, seperti dikutip Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×