Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Bursa Amerika rebound pada perdagangan Senin (17/4), setelah merosot pada hari perdagangan sebelumnya ke level terendah dua bulan. Saham-saham bank yang selama ini tertekan serta grup saham teknologi menopang pergerakan Wall Street di awal pekan ini.
Investor diyakini mulai menghitung dampak kinerja keuangan perusahaan setelah pekan lalu terjebak ketidakpastian akibat konflik geopolitik.
Perseteruan AS, Suriah, Rusia, dan Korea Utara tersebut mendorong investor mengalihkan dananya ke aset-aset safe haven seperti emas ketimbang di instrumen berisiko seperti saham.
Kini, investor kembali tertarik masuk bursa mengingat korporasi besar segera mengumumkan kinerja. Goldman Sachs, General Electric, dan Johnson dijadwalkan mengumumkan kinerja pekan ini.
Pada bel penutupan bursa, Dow Jones Industrial Average bertambah 183,67 poin atau 0,9% menjadi 20.636,92. Indeks S&P 500 menguat 20,06 poin atau 0,86% menjadi 2.349,01. Sedangkan Nasdaq Composite naik 51,64 poin atau 0,89% menjadi 5.856,79.
Meski begitu, volume perdagangan Senin tercatat merupakan yang terendah di tahun ini. Hanya 5,31 miliar saham berpindah tangan dalam perdagangan kemarin, berbanding 6,4 miliar saham rata-rata dalam 20 hari terakhir.
"Pasar mulai mencatat, kita telah melewati akhir pekan tanpa gejolak signifikan. Hasil dari kinerja perbankan pekan lalu juga menjaga support ekspektasi saham," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. Dia yakin, kinerja korporasi kuartal I-2017 akan membuat Indeks S&P cukup bertenaga.
Pasar memperkirakan, perusahaan-perusahaan penghuni S&P 500 mencetak pertumbuhan kinerja 10,4% sepanjang Januari-Maret 2017. Ini merupakan proyeksi dua digit pertama setelah terakhir kali dicapai pada kuartal III-2014, menurut catatan Thomson Reuters.
Sejatinya, konflik geopolitik masih membayangi. Wakil Presiden AS Mike Pence kemarin Senin melayangkan peringatan pada Korea Utara, agar tidak mengetes pemerintahan di bawah Donald Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News