kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa AS kehilangan momentum melanjutkan rally


Kamis, 28 Agustus 2014 / 06:47 WIB
Bursa AS kehilangan momentum melanjutkan rally
ILUSTRASI. Sebelum Tukar Valas, Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Selasa (14/3),/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/02/2023.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) kehilangan momentum untuk rally di atas level 2.000 pada perdagangan Rabu (27/8). Alhasil, indeks terlihat konsolidasi dekat level penutupan hari sebelumnya.

Standard & Poor's 500 Index ditutup melemah 0,1% di level 2.000,12 pada pukul 16.00 waktu setempat. Jumlah efek saham yang naik sama dengan yang turun. Di antara penghuni S&P, saham-saham telekomunikasi dan utilitas mencatat penguatan terbesar, sementara sektor energi, finansial, dan teknologi paling merosot.

Dow Jones Industrial Average bertambah 15,31 poin ke 17.122,01. Sedangkan Nasdaq Composite Index ditutup bergerak sedikit setelah rally empat hari. Sekitar 4,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, jumlah terkecil sejak 3 Juli lalu.

Menurut Doug Foreman, Chief Investment Officer di Kayne Anderson Rudnick Investment Management, Los Angeles, kenaikan bursa masih ditopang sektor mikro atau korporasi. Sementara kondisi makro masih diliputi risiko.

Tiffany & Co misalnya, menambah 1% setelah mengumumkan laba kuartal II-2014 yang melampaui estimasi karena kenaikan penjualan. Peritel barang seni Michael Cos melompat 9,3% dan rantai toko elektronik Best Buy Co., naik 6,3% juga setelah mengumumkan laporan keuangan positif. Sementara Express Inc meroket 13% setelah menaikkan target tahun ini.

"Pasar tidak terlalu mahal, tapi tidak juga murah. Tanpa sentimen kinerja saham yang kuat, biasanya kenaikan saham tidak akan terlihat kencang dalam 12 bulan mendatang. Hanya kenaikan kecil yang kemungkinan berlanjut," ramal Ethan Anderson, senior portfolio manager di Rehmann Financial, Michigan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×