kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Bunga Turun, Bagaimana Strategi Alokasi Aset Investasi bagi Investor Moderat?


Jumat, 19 September 2025 / 20:21 WIB
Bunga Turun, Bagaimana Strategi Alokasi Aset Investasi bagi Investor Moderat?
ILUSTRASI. Penurunan suku bunga memberikan peluang bagi investor untuk beralih dari instrumen berbasis bunga menuju aset berisiko seperti saham karena imbal hasil deposito dan obligasi cenderung menurun.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alokasi aset bagi investor moderat dalam 12 bulan ke depan diperkirakan akan lebih dinamis di tengah tren penurunan suku bunga acuan, baik bunga The Fed maupun bunga Bank Indonesia (BI rate). 

Di satu sisi, penurunan suku bunga memberikan peluang bagi investor untuk beralih dari instrumen berbasis bunga menuju aset berisiko seperti saham karena imbal hasil deposito dan obligasi cenderung menurun. 

Namun, volatilitas pasar yang masih tinggi, aliran dana asing yang keluar, serta tekanan fundamental ekonomi dan sosial politik di dalam negeri menuntut investor moderat untuk tetap selektif. 

Pengamat pasar modal sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana mengatakan, strategi alokasi aset ke depan tidak bisa sepenuhnya agresif. Melainkan mengombinasikan eksposur pada saham berpotensi dengan instrumen yang lebih defensif untuk menjaga stabilitas portofolio.

Baca Juga: Bunga Sedang Turun, Bagaimana Jurus Investasi di Obligasi?

Dari sisi strategi alokasi, portofolio moderat idealnya ditempatkan dengan komposisi rata-rata 50%–55% di saham, 30%–35% di obligasi dan 10%–15% di instrumen pasar uang. 

Menurut Hendra, porsi saham yang lebih besar memberi peluang untuk menangkap pertumbuhan jangka menengah, sementara obligasi dan pasar uang berfungsi sebagai bantalan risiko di tengah ketidakpastian global. 

"Target return tahunan yang realistis bagi investor moderat dalam kondisi saat ini berada di kisaran 7–10% per tahun, tergantung pada keberhasilan diversifikasi sektor dan instrumen," kata Hendra kepada Kontan, Jumat (19/9/2025).

Saham berkapitalisasi besar di sektor perbankan, konsumer, dan properti dapat menjadi pilihan utama, dilengkapi dengan obligasi pemerintah tenor menengah-panjang untuk stabilitas imbal hasil, serta reksa dana pasar uang untuk menjaga likuiditas. Dengan kombinasi seperti ini, investor moderat masih bisa mengoptimalkan peluang pasar modal, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian.

Imbal Hasil

Hendra juga merinci, untuk instrumen saham berpotensi memberikan imbal hasil sekitar 10%-12% per tahun jika memilih emiten berkapitalisasi besar di sektor perbankan, konsumer dan properti yang diuntungkan dari penurunan suku bunga. 

"Namun, risiko volatilitas pasar tetap harus diperhatikan sehingga porsi saham dalam portofolio moderat idealnya sekitar 50%–55%," ucap Hendra.

Baca Juga: Begini Strategi Investasi Reksadana di Tengah Tren Penurunan Bunga

Untuk obligasi, khususnya obligasi pemerintah tenor menengah-panjang, imbal hasil diperkirakan stabil di kisaran 6%–7% per tahun, relatif lebih rendah dibanding saham namun memberikan kepastian arus kas dan menjadi bantalan risiko ketika pasar ekuitas bergejolak. 

Sementara itu, instrumen pasar uang seperti deposito atau reksa dana pasar uang cenderung menghasilkan return lebih terbatas di kisaran 3%–4% per tahun, tetapi perannya penting untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas investasi. 

Selanjutnya: Harga Mobil EV Impor Bisa Naik 30% Usai Insentif CBU Dihentikan 2026

Menarik Dibaca: Flash Sale KAI Rp80 Ribu! Tiket Kereta Murah, Cek Tanggalnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×