Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) mempertahankan alokasi aset reksadana pendapatan tetap pada surat utang negara (SUN) seri FR, setelah The Fed naikkan suku bunga acun sebesar 25 basis poin.
Reza Fahmi Riawan, Head of Businees Development Division Henan Putihrai Asset Management mengatakan, tidak ada perubahan strategi pengelolaan reksadana pendapatan tetap setelah ada kenaikan Fed Funds Rate (FFR). Sebab, kenaikan suku bunga FFR pada Kamis lalu telah diantisipasi pelaku pasar.
Menurut Reza, sekarang, yang menjadi kekhawatiran di pasar obligasi adalah mengenai repatriasi dana global ke pasar AS, termasuk dengan kebijkan-kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump. "Ini merupakan katalis yang kurang baik bagi obligasi Indonesia karena dikhawatirkan investor asing akan ikut panik dan mengembalikan dananya ke luar atau bahkan investasi di AS," papar Reza, Jumat (23/3).
Namun, sekitar Juni 2018, Indonesia berpotensi mendapat peringkat dari Bloomberg Barclays Index untuk credit rating agency benchmark baru. Hal ini bisa jadi katalis positif bagi pasar obligasi Indonesia dan berpotensi menambah aliran cash flow.
Reza memproyeksikan obligasi pemerintah dan korporasi di Indonesia masih akan mengalami peningkatan seiring dengan ekspektasi masih rendahnya cost of fund pada tahun ini. Ia meyakini tingkat imbal hasil rata-rata obligasi pemerintah pada tahun ini masih atraktif apabila dibandingkan yield negara tetangga.
Secara keseluruhan Reza optimistis dengan terjaganya tingkat inflasi, defisit APBN yang masih rendah akan meminimalisir arus investasi asing keluar dari obligasi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News